Kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari berbagai permasalahan. Menyiapkan warga negara yang siap menghadapi masalah tersebut merupakan salah satu tujuan dari pendidikan nasional. Namun, hal ini tidak mudah mengingat kemampuan bernalar siswa Indonesia cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga (OECD, 2016a). Walaupun demikian, upaya untuk meningkatkan kemampuan bernalar secara efektif dapat dilakukan dengan pemecahan masalah matematika (Muin dkk, 2018). Pemecahan masalah merupakan masalah yang tidak tersirat secara langsung bagaimana cara menyelesaikannya. Melalui pembelajaran dengan pemecahan masalah, siswa mendapatkan kesempatan untuk bernalar karena siswa ditantang untuk dapat menemukan dan memilih cara terbaik untuk mendapatkan solusinya.
Proyek ini menyajikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah matematika untuk jenjang Sekolah Dasar kelas IV dengan kurikulum yang digunakan saat ini, yaitu Kurikulum 2013. Terdapat kriteria yang dipertimbangkan dalam menyusun modul ini, antara lain kesesuaian konteks dengan teori perkembangan kognitif Piaget dan relevansinya, proses kognitif terkait taksonomi Bloom, tahap perkembangan psikososial Erikson, dan alur pembelajaran yang sesuai dengan proses pemecahan masalah Polya. Berdasarkan kriteria tersebut, situasi yang digunakan adalah pemecahan masalah nyata dan relevan, serta instruksi yang disajikan secara bertahap dan memungkinkan adanya variasi jawaban. Modul ini diharapkan dapat mendukung lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga siswa dan guru dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran.