Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbanyak di dunia berpengaruh pada
beberapa aspek industri salah satunya adalah industri fashion muslim. Industri fashion muslim di
Indonesia sangat berkembang dan juga didukung oleh pernyataan pemerintah yang ingin menjadikan
Indonesia menjadi kiblat fashion muslim pada tahun 2020. Hal ini menyebabkan pertumbuhan brand
baru fesyen hijab di Indonesia sangatlah tinggi sehingga menyebabkan persaingan usaha yang juga
begitu kompetitif. Ditambah pula pengguna internet di Indonesia termasuk salah satu terbesar di
dunia. Sebagian besar bisnis juga telah beralih dari pemasaran offline ke online terutama di sosial
media seperti Instagram. Instagram merupakan sosial media yang populer dan lebih dari sekedar
wadah untuk berbagi gambar dan video. Instagram memiliki pengaruh yang kuat pada keputusan
seseorang dalam menentukan pembelian. Peran Instagram sangat signifikan dalam membangun brand
bisnis mulai dari membentuk citra merek, membagikan nilai perusahaan melalui konten,
membangunn hubungan dan interaksi dengan konsumen, dan mengarahkan ke penjualan. Riset oleh
Instagram secara global menunjukkan sebanyak 60% pengguna Instagram mereka menemukan
produk dan layanan baru. Lebih dari 200 juta pengguna Instagram membuka setidaknya satu profil
bisnis setiap hari dan 80% akun di Instagram mengikuti akun bisnis. Untuk dapat bersaing di bisnis
fashion muslim tentunya dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat kepada konsumen agar konsumen
tidak beralih ke banyaknya brand lain. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi lebih jauh mengenai pemasaran bisnis fashion hijab yang efektif di Instagram dengan
kasus studi brand Nadya Soenarko yang berada di Bandung. Hasil penelitian digunakan untuk
mengevaluasi performa Instagram Nadya Soenarko sehingga peneliti dapat merekomendasikan
sejumlah solusi pemasaran yang bisa diimplementasikan pada brand Nadya Soenarko kedepannya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode perhitungan berdasarkan hasil dari
analisis wawasan Instagram @nadyasoenarko kemudian dielaborasikan dengan salah satu alat ukur
Instagram Analitik yaitu HypeAuditor. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat sejumlah perbaikan
yang harus dilakukan. Nadya Soenarko memiliki tingkat keterlibatan kepada pengikut sangat rendah
di Instagram. Untuk dapat meningkatkannya, harus dimulai dengan memperbaiki konten pemasaran
yang dibagikan melalui feeds dan story serta melakukan pemasaran dengan influencer yang sesuai
dengan target pasar. Konten pemasaran harus disesuaikan dengan demografi dan minat pemirsa. Jika
hal ini berhasil maka akan lebih mudah untuk meningkatkan performa penjualan di Instagram.
Perpustakaan Digital ITB