Penelitian ini fokus pada implementasi reverse logistics yang pada hakekatnya merupakan logistik yang konvensional, berdasarkan konsep green supply chain yang berfungsi untuk mengoperasikan fungsi tambahan dalam recovery dan recycling. Ketidakpastian sangat melekat dalam implementasi reverse logistics yang menjadi tantangan konsep green supply chain. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model jaringan distribusi dan transportasi dalam sistem reverse logistics dengan studi kasus pengelolaan daur ulang sampah plastik di Jabodetabek. Model yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam desain penentuan distribusi dan transportasi sampah plastik dan proses aktivitas bisnis daur ulang sampah plastik. Parameter biaya yang menjadi pertimbangan antara lain: biaya transportasi, biaya pemilahan, biaya pembuangan dan biaya produksi. Model yang dikembangkan adalah optimization models dalam jaringan reverse logistics termasuk model lokasi fasilitas dan model alokasi kapasitas, serta mengembangkan model perancangan jaringan dalam menentukan lokasi dan identifikasi rute transportasi. Model jaringan distribusi dan transportasi dalam reverse logistics daur ulang sampah plastik yang diusulkan terdiri dari tujuh entitas, diantaranya: konsumen akhir (rumah tangga), pemulung, bank sampah, pengepul, bandar, pabrik daur ulang, serta konsumen produk olahan. Penelitian ini menggunakan asumsi permintaan bersifat deterministik dan hanya mempertimbangkan aspek sarana dan prasarana, jadi penelitian selanjutnya dapat dikembangkan model sistem dinamis atau simulation models dan juga dapat dikembangkan aspek peran dan fungsi kelembagaan dalam mengatur jaringan distribusi dan transportasi dalam sistem reverse logistics daur ulang sampah plastik di Jabodetabek.