Perpustakaan Digital ITB

Ketika karyawan sepenuhnya memiliki rasa keterikatan kepada perusahaan, maka karyawan tersebut akan selalu berusaha memberikan usahanya yang terbaik, dalam rangka menghasilkan kinerja yang terbaik dari dirinya. Dalam masa transisi atau transformasi sebuah organisasi, hal ini akan menjadi lebih penting lagi, survei dilakukan untuk menjadi acuan untuk mengukur tingkat keterikatan karyawan akibat adanya sebuah perubahan. PT SAKA ENERGI INDONESIA (SAKA) didirikan pada tanggal 27 Juni 2011, dan merupakan anak perusahaan dari PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN), perusahaan milik negara yang bergerak dalam bisnis transportasi dan distribusi gas alam di Indonesia dan tercatat di bursa saham Indonesia (IDX). Sejak didirikan, SAKA telah menetapkan rencana-rencana agresif dalam rangka mengakuisisi wilayah kerja minyak dan gas serta menjalankan misi dari PGN untuk mencari sumber-sumber gas baru untuk menyokong bisnis induk PGN. Di awal tahun 2014, SAKA mengakuisisi HESS (Indonesia-Pangkah) Limited, anak perusahaan dari HESS Corporation, dan pada saat akusisi tersebut, SAKA merekrut sebagian besar karyawan ex HESS. SAKA memutuskan untuk melakukan survei keterikatan karyawan secara berkala untuk mengukur tingkat keterikatan karyawan, sikap kepemimpinan dan tingkat kinerja unggul yang dimiliki perusahaan. Untuk melihat seberapa jauh dan dalam tingkatan keterikatan karyawan kepada perusahaan. Survei pertama diadakan di bulan Desember 2014, tindak lanjut hasil survei dilakukan sepanjang tahun 2015-2016. Survei kedua diadakan di akhir tahun 2016, dan tindak lanjut hasil survei dilakukan sepanjang tahun 2017-2018. Survei terakhir diadakan di bulan November-Desember 2018. Survei-survei tersebut diadakan agar SAKA mendapatkan informasi yang dapat mengarahkan kebijakan perusahaan selanjutnya. Dalam Proyek Akhir ini, penulis akan mencoba melakukan analisa hasil survei di akhir 2018 lalu dan melihat hubungan antara level kepemimpin dan tingkat keterikatan karyawan.