Dengan menggunakan studi kasus di Bagus Enrico & Partners (Bagus Enrico), penulis mengeksplorasi tingkat keterikatan (engagement) dan faktor-faktor retensi pengacara Gen Z di sebuah firma hukum butik berskala kecil di Jakarta. Untuk menilai keterikatan yang bersifat persepsi maupun aktual dari para pengacara Gen Z, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode campuran (mixed methods) melalui kuesioner terstruktur dan wawancara mendalam berdasarkan kerangka tujuh dimensi keterikatan: Kebanggaan Terhadap Institusi, Kritik Konstruktif, Sikap Proaktif, Energi, Daya Tahan, Aksi untuk Mempromosikan Instansi, dan Intensi Pengunduran Diri. Penelitian ini mengungkap bahwa meskipun hasil kuesioner menunjukkan tingkat keterikatan yang sedang hingga tinggi, wawancara justru mengungkap fakta bahwa keterikatan perilaku berada pada tingkat yang lebih rendah dalam sejumlah indikator utama, yaitu Kritik Konstruktif, Kebanggaan Terhadap Instansi, Sikap Proaktif, Aksi untuk Mempromosikan Instansi, dan Energi. Ketidaksesuaian ini (diukur melalui skor gap) menunjukkan bahwa para pengacara Gen Z secara teori menyatakan keterikatannya, namun masih menghadapi tantangan nyata dalam penerapannya, yang kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya rasa aman psikologis, keterikatan emosional yang dangkal, rendahnya inisiatif, dan kelelahan kerja. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan kekuatan tersembunyi dalam dimensi Ketangguhan dan Niat untuk Bertahan, yang menunjukkan adanya potensi loyalitas jangka panjang dari para pengacara Gen Z apabila difasilitasi secara tepat. Untuk meningkatkan retensi, Bagus Enrico perlu menjembatani kesenjangan keterikatan dan mengakomodasi kebutuhan khas generasi Gen Z seperti rasa aman psikologis, makna dalam pekerjaan, pemberdayaan, pengembangan karier, kesejahteraan, dan koneksi sosial. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategi sumber daya manusia yang disesuaikan, seperti pemberian tugas yang bermakna, peluang kepemimpinan, pembangunan relasi sejawat, perhatian terhadap kesejahteraan, kepemilikan peran, dan reformasi sistem umpan balik.
Perpustakaan Digital ITB