digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Boiler beroperasi pada temperatur dan tekanan tinggi melebihi standar sehingga memiliki risiko ledakan. Untuk itu boiler terdapat sistem pengendalian otomatis untuk mengendalikan bahaya temperatur dan tekanan tinggi melebihi standar menggunakan Safety Instrumented Systems (SIS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Safety Integrity Level (SIL) yang menunjukkan kinerja dari SIS pada boiler PT X. Metodologi penelitian dimulai dengan menganalisis risiko menggunakan metode hazard operability study (Hazops) untuk mendapatkan skor risiko. Hasil analisis metode Hazops menunjukkan skor risiko tertinggi pada unit boiler final superheater dan reheater sebesar 25, sedangkan skor evaporator, low temperatur superheater, dan platen superheater sebesar 20. Skor tertinggi ini dikategorikan critical, sehingga risiko tidak dapat diterima dan pengendalian harus secepatnya dilakukan. Risiko terendah pada economizer dengan skor 10 yang dikategorikan moderate yaitu kemungkinan kegagalan terjadi jika tidak ada kontrol selama 3 bulan. Penentuan SIL menggunakan dua metode yaitu metode risk graph dan metode kuantitatif. Analisis dengan metode risk graph pada SIS unit boiler economizer menunjukkan kontrol dapat dilakukan secara manual. Sedangkan penentuan SIL pada evaporator dan low temperatur superheater menghasilkan SIL 1. Analisis risk graph pada unit boiler platen superheater, final superheater, dan reheater menghasilkan SIL 2 di semua SIS pada 3 unit ini. Penentuan SIL secara kuantitatif pada platen superheater dan final superheater menunjukkan SIL 1. Unit reheater menunjukkan SIL 2. Hasil analisis menunjukkan perlu adanya peningkatan dari SIL 1 menjadi SIL 2 pada platen superheater dan final superheater dengan mengubah desain safety instrumented function dan mengurangi waktu kalibrasi dari 1 tahun menjadi 6 bulan.