COVER PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA PRISKA DEWI YASINTA NIM : 11614027
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Lupus eritematosus sistemik (lupus) adalah penyakit autoimun yang penderitanya terus meningkat
saat ini. Tatalaksana pengobatan lupus bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita. Kualitas
hidup penderita lupus sangat ditentukan oleh tingkat kepatuhan dalam mengonsumsi obat. Penelitian
ini bertujuan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat pasien
lupus yang berobat di Poliklinik Reumatologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pasien lupus dengan
atau tanpa keterlibatan organ dan menerima terapi selama 24 minggu atau lebih merupakan subjek
dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional menggunakan kuesioner
MMAS-8 dan Determinan Kepatuhan Minum Obat (DKMO) disertai wawancara pasien yang berobat
selama bulan April –Juni 2018. Hasil menunjukkan tingkat kepatuhan pasien berdasarkan kuesioner
MMAS-8 yang diisi oleh 156 pasien yaitu: 18% tinggi, 40% sedang dan 42% kepatuhan rendah. Dari 6
faktor karakteristik (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, frekuensi berobat dan lama berobat)
hanya usia yang berkorelasi secara signifikan (p=0,03) dengan tingkat kepatuhan pasien minum obat.
Dari 14 faktor dengan 103 variabel pada kuesioner DKMO yang diteliti, terdapat 7 variabel dari 7 faktor
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien yaitu: variabel kontrol diri
(0,005), daya ingat (0,000), pengetahuan penyakit (0,027), persediaan obat (0,052), sifat fisik obat
(0,02), dispensasi (0,033), dan empati (0,04). Berdasarkan hasil penelitian ini maka kontrol diri, daya
ingat, dan pengetahuan tentang penyakit masih perlu diperbaiki oleh pasien; dan rumah sakit masih
harus meningkatkan ketersediaan obat dengan sifat fisik yang dapat diterima oleh pasien; kompetensi
dokter dan kepedulian dokter masih perlu ditingkatkan serta informasi medis perlu diberikan secara
lebih lengkap.