Cekungan Ombilin merupakan cekungan antarpegunungan yang memiliki potensi hidrokarbon yang baik. Pemboran pada sumur Sinamar-1, South Sinamar-1, dan Sinamar-2 menemukan indikasi keberadaan hidrokarbon pada Formasi Sawahtambang melalui analisis log tali kawat, deskripsi cutting, maupun Drill Steam Test (DST). Properti reservoir pada batupasir A Formasi Sawahtambang sangat unik karena meskipun diendapkan pada lingkungan sungai teranyam, batupasir ini memiliki porositas yang rendah (rata-rata 8.2%) dan permeabilitasnya juga rendah (rata-rata 1.45 mD).
Porositas dan permeabilitas yang rendah pada reservoir pasir gas ketat umumnya disebabkan oleh faktor diagenesis. Diagenesis pada batupasir A, Formasi Sawahtambang diteliti dengan mengevaluasi sayatan tipis, analisis X-Ray Diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscopy (SEM) dari sumur Sinamar-2.
Dari data log talikawat ketiga sumur, dilakukan analisis petrofisika dengan metoda multimineral untuk mendapatkan nilai porositas, permeabilitas, volume serpih, dan saturasi air. Data Routine Core Analysis (RCAL) kemudian dipergunakan untuk penentuan tipe batuan dengan pendekatan Flow Zone Indicator (FZI) berdasarkan plot silang Rock Quality Index (RQI) terhadap porositas yang telah dinormalisasi. Daerah penelitian dibagi kedalama 3 tipe batuan. Kualitas reservoir yang baik ditunjukkan oleh tipe batuan 1 dan reservoir kualitas sedang dengan tipe batuan 2. Sedangkan tipe batuan 3 merupakan reservoir dengan kualitas yang buruk.
Penyebaran tipe batuan pada zona uncored interval dan uncored well dilakukan dengan menggunakan metoda Multi-Resolution Graph-Based Clustering (MRGC). Setelah properti petrofisika tiap sumur diketahui, pemodelan reservoir kemudian dilakukan dengan pendekatan geostatistik. Berdasarkan hasil pemodelan ini, maka untuk pengembangan lapangan di daerah penelitian disarankan ke arah timur laut sumur Sinamar-1.
Perpustakaan Digital ITB