digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Arieq Bagus Putradinanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Formasi Brani merupakan formasi berumur Paleogen hingga Eosen yang merupakan bagian dari Cekungan Ombilin, Sumatra Barat. Formasi ini menjadi fokus beberapa penelitian untuk memahami sejarah geologi wilayah tersebut dan potensinya sebagai reservoir hidrokarbon. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis fasies dan kerangka stratigrafi Formasi Brani secara detil. Penilitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi litofasies, asosiasi fasies, dan fasies arsitektur dari Formasi Brani pada daerah penelitian. Formasi Brani yang diteliti berada di Daerah Talawi, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Pengambilan data lapangan menggunakan metode pengukuran penampang stratigrafi dengan skala 1:100 yang berisi data ketebalan, litofasies, dan asosiasi fasies yang kemudian disajikan dalam bentuk kolom stratigrafi. Pengukuran menghasilkan 4 profil stratigrafi yang dinamakan lintasan PAGIAS, SELO-1, SELO-2, dan SELO-3. Dari keempat profil tersebut, Formasi Brani Daerah Talawi memiliki 4 asosiasi fasies, yaitu Proximal Subaqeous Fan, Intermediate Subaqeous Fan, Distal Subaqeous Fan, dan Basin Plain. Identifikasi kode litofasies dan asosiasi fasies menunjukkan bahwa model lingkungan pengendapan Formasi Brani di Daerah Talawi merupakan lingkungan Subaqeous Fan-Delta System. Analisis sayatan tipis dilakukan pada 18 sampel batuan dari lokasi yang berbeda untuk mengidentifikasi nama batuan dan komponen penyusun fasies. Batuan yang teridentifikasi dari deksripsi mikroskopis sayatan tipis meliputi arkose, lithic arkose, lithic arenite, feldspathic wacke, dan lithic wacke. Porositas pada setiap sampel menunjukkan porositas yang relatif buruk. Pengendapan Formasi Brani pada Bukit Pagias didominasi oleh asosiasi fasies Proximal Subaqeous Fan yang relatif tebal yang terdiri dari batupasir berukuran kasar yang terdeformasi serta konglomerat kemas terbuka. Sementara itu, pengendapan Formasi Brani pada Sungai Selo memiliki asosiasi fasies yang lengkap, yaitu Proximal Subaqeous Fan, Intermediate Subaqeous Fan, Distal Subaqeous Fan, dan Basin Plain