digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Siprofloksasin merupakan antibiotik spektrum luas yang banyak digunakan peternak untuk pengobatan pada ayam yang terinfeksi bakteri. Kadar siprofloksasin pada panganan hasil ternak harus berada dibawah batas maksimum residu (BMR) untuk mencegah terjadinya resistensi. Oleh karena itu, dilakukan penentuan parameter farmakokinetik dan withdrawal time (waktu tunggu) dari siprofloksasin yang diberikan pada ayam. Pada penelitian ini digunakan sepuluh ekor ayam petelur afkir yang diberikan siprofloksasin secara intravena dan oral cekok (dosis=10mg/kgBB). Dua belas sampel darah pada setiap ayam diambil untuk kemudian dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan detektor UV. Siprofloksasin, baik melalui rute administrasi intravena dan oral cekok, mengikuti model farmakokinetik dua kompartemen. Parameter farmakokinetika siprofloksasin yang didapatkan dari rute intravena adalah sebagai berikut: A= 20,686 ± 9,930 µg/mL, λ1= 8,024 ± 1,947/jam, B= 2,303 ± 0,585 µg/mL, λ2=0,087 ± 0,038/jam, k12= 6,045 ± 2,134 /jam, k21= 1,240 ± 0,961/jam, dan kel= 0,827 ± 0,564/jam. Sedangkan, parameter farmakokinetika siprofloksasin yang didapatkan dari rute oral cekok adalah sebagai berikut: A= 1,696 ± 1,168 µg/mL, λ1= 0,244 ± 0,187/jam, B = 1,380 ± 0,653 µg/mL, λ2= 0,092 ± 0,044/jam, C= 0,938 ± 0,462 µg/mL, ka= 1,638 ± 1,070/jam, k12 = 0,029 ± 0,042/jam, k21= 0,206 ± 0,124/jam, dan kel= 0,102 ± 0,071/jam. Pada penelitian ini, diperoleh withdrawal time (WT) siprofloksasin yang dihitung berdasarkan Acceptable Daily Intake (ADI) sebesar 19,81 jam untuk rute intravena dan 52,27 jam untuk rute oral. Sedangkan WT siprofloksasin yang dihitung berdasarkan Batas Maksimum Residu (BMR) adalah 29,97 jam untuk rute intravena dan 42,2 jam untuk rute oral.