Siprofloksasin merupakan antibiotik spektrum luas yang banyak digunakan peternak untuk pengobatan
pada ayam yang terinfeksi bakteri. Kadar siprofloksasin pada panganan hasil ternak harus berada dibawah
batas maksimum residu (BMR) untuk mencegah terjadinya resistensi. Oleh karena itu, dilakukan
penentuan parameter farmakokinetik dan withdrawal time (waktu tunggu) dari siprofloksasin yang
diberikan pada ayam. Pada penelitian ini digunakan sepuluh ekor ayam petelur afkir yang diberikan
siprofloksasin secara intravena dan oral cekok (dosis=10mg/kgBB). Dua belas sampel darah pada setiap
ayam diambil untuk kemudian dianalisis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan detektor
UV. Siprofloksasin, baik melalui rute administrasi intravena dan oral cekok, mengikuti model
farmakokinetik dua kompartemen. Parameter farmakokinetika siprofloksasin yang didapatkan dari rute
intravena adalah sebagai berikut: A= 20,686 ± 9,930 µg/mL, λ1= 8,024 ± 1,947/jam, B= 2,303 ± 0,585
µg/mL, λ2=0,087 ± 0,038/jam, k12= 6,045 ± 2,134 /jam, k21= 1,240 ± 0,961/jam, dan kel= 0,827 ± 0,564/jam.
Sedangkan, parameter farmakokinetika siprofloksasin yang didapatkan dari rute oral cekok adalah sebagai
berikut: A= 1,696 ± 1,168 µg/mL, λ1= 0,244 ± 0,187/jam, B = 1,380 ± 0,653 µg/mL, λ2= 0,092 ± 0,044/jam,
C= 0,938 ± 0,462 µg/mL, ka= 1,638 ± 1,070/jam, k12 = 0,029 ± 0,042/jam, k21= 0,206 ± 0,124/jam, dan kel=
0,102 ± 0,071/jam. Pada penelitian ini, diperoleh withdrawal time (WT) siprofloksasin yang dihitung
berdasarkan Acceptable Daily Intake (ADI) sebesar 19,81 jam untuk rute intravena dan 52,27 jam untuk
rute oral. Sedangkan WT siprofloksasin yang dihitung berdasarkan Batas Maksimum Residu (BMR) adalah
29,97 jam untuk rute intravena dan 42,2 jam untuk rute oral.
Perpustakaan Digital ITB