digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampai dengan saat ini secara ekonomi, kawasan selatan Jawa Barat merupakan daerah yang relatif tertinggal dari kawasan utara. Bagian utara jawa ini sendiri merupakan koridor ekonomi pada program MP3EI sebagai fokus pembangunan infrastruktur. Bila infrastruktur di kawasan selatan tidak dijaga dan dikembangkan, akan ada kemungkinan terjadi ketimpangan ekonomi yang semakin besar. Sehingga diperlukan penyusunan program penanganan infrastruktur untuk mengantisipasi ketimpangan tersebut. Dalam menyusun program ini, pemerintah dihadapkan pula pada anggaran dana yang terbatas, sehingga diperlukan penyusunan prioritas alokasi dana. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan prioritas program penanganan jalan di kawasan selatan Jawa Barat. Di kawasan ini sendiri terdapat jalan nasional dan jalan provinsi yang perlu ditangani. Dalam penelitian ini, penyusunan prioritas program penanganan jalan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Analisis Multi Kriteria (AMK) dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kriteria yang digunakan adalah : (1) ekonomi, dengan sub-kriteria yang terdiri dari potensi sumber daya alam, potensi pariwisata dan biaya penanganan jalan; (2) sosial dan lingkungan, dengan sub-kriteria yang terdiri dari kondisi sosial dan kondisi lingkungan; (3) integrasi jaringan, dengan sub-kriteria yang terdiri dari fungsi akses dari ruas jalan, integrasi ke pusat kegiatan dan integrasi ke simpul transportasi. Kriteria yang terpenting menurut responden adalah integrasi jaringan, sedangkan sub-kriteria yang terpenting menurut responden adalah potensi sumber daya alam. Prioritas program penanganan jalan dilakukan dengan membandingkan matriks kinerja tiap ruas jalan sebagai hasil perkalian antara bobot kriteria dengan hasil skoring. Pada skenario tanpa batasan dana (unconstrained budget), didapat ruas Bandung – Batas Cianjur sebagai prioritas pertama. Dan pada skenario dengan batasan dana (constrained budget), didapat penyelesaian penanganan jalan kawasan selatan Jawa Barat dapat dilakukan dalam jangka waktu 9 tahun.