Menentukan strategi divestasi yang paling tepat untuk infrastruktur jalan tol
merupakan keputusan krusial, terutama di tengah keterbatasan fiskal dan kondisi
aset yang belum sepenuhnya dikembangkan. Studi ini mengusulkan suatu kerangka
pengambilan keputusan yang terstruktur untuk mengevaluasi opsi strategi divestasi
dalam proyek Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat. Dengan
menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), empat alternatif—
Partial Divestment, Joint Venture, Initial Public Offering, dan Full Divestment—
dievaluasi berdasarkan lima kriteria utama: kesiapan pasar, kecepatan pelaksanaan,
daya tarik publik, kesesuaian tata kelola dan regulasi, serta kesinambungan
operasional (going concern). Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian dari empat
responden ahli yang memiliki pengalaman relevan, serta didukung oleh kajian
literatur dan analisis konsistensi. Hasil temuan menunjukkan bahwa Partial
Divestment merupakan strategi yang paling sesuai, karena mampu
menyeimbangkan kebutuhan akan mobilisasi modal eksternal dengan tetap
mempertahankan pengawasan publik. Kerangka ini memberikan panduan praktis
bagi pemilik infrastruktur dan pengambil kebijakan dalam menentukan strategi
divestasi serta memprioritaskan pendekatan pendanaan untuk pengembangan jalan
tol berbasis kemitraan publik–swasta.
Perpustakaan Digital ITB