Lapangan SKW yang terletak di Cekungan Jawa Timur, menghasilkan hidrokarbon, berupa minyak yang berasal dari Formasi Tuban. Karakterisasi properti fasies dan diagenesis serta rock typing diharapkan memberikan hasil yang lebih baik dalam melihat karakteristik reservoir karbonat dan potensinya sehingga pengembangan Lapangan SKW dapat lebih efisien.
Formasi Tuban di lapangan SKW terdiri lima lithofasies yaitu Skeletal Packestone, Skeletal grainstone, Skeletal Wackestone, Alga bindstone, Pelloid Skeletal Packestone. Terdapat dua asosiasi fasies utama pada penelitian ini yaitu fore reef sebagai reef bank, dan inter reef. Berdasarkan data routine core sumur SKW-2, terdapat lima PRT yang dapat diidentifikasi yaitu, (1) PRT 1 – Vuggy micropores-macropores, (2) PRT 2 - Moldic micropore-macropore, (3) PRT 3 - Interparticle Uniform Macropore, (4) PRT 4 - Interparticle uniform Micropores, (5) PRT 5 - Intercrystalline Uniform Micropores. (1) PRT 1 dengan porositas 14,7-32 % dan permeabilitas 427-1000 mD. (2) PRT 2 dengan porositas 11, -28 % dan permeabilitas 58-351 mD. (3) PRT 3 dengan porositas 9-22 % dan permeabilitas 21-136 mD. (4) PRT 4 dengan porositas 5-13 % dan permeabilitas 1-25 mD. (5) PRT 5 - dengan porositas 2-12 % dan permeabilitas 0.02-5 mD pada PRT 1 dan PRT 2, dan PRT 3, kualitas reservoir yang baik terdapat pada PRT 1, PRT 2 dan PRT 3, sedangkan kualitas reservoir yang rendah terdapat pada PRT 4 dan PRT 5.
Identifikasi PRT dilakukan dengan metode Winland (R35) dan metode MRGC (Multi Resolution Graphic Based Clustering) sebagai aplikasi data yang digunakan dalam data training adalah log sinar gamma ray dan porositas (PHIE), serta data log densitas, seleksi atas jenis dan jumlah data log yang digunakan melalui proses trial dan error dimana pembagian clustering berdasarkan pengelompokan nilai dari masing masing data training seperti porositas atau permeabilitas, kemudian nilai -nilai tersebut dipilih berdasarkan batasan nilai yang ditetapkan berdasarkan hasil propagasi pendistibusian PRT ialah mengelompokan batasan nilai porositas dan permeabilitas yang tinggi, sedang, dan rendah menjadi beberapa nilai facies yang kemudian setiap facies dijadikan sebagai satu kesatuan PRT.
Kualitas reservoir sangat dipengaruhi oleh distribusi spasial dari PRT. Sumur-sumur yang didominasi oleh PRT 1 dan PRT 2 dan PRT 3, menunjukkan hasil produksi yang cukup tinggi, sedangkan sumur-sumur PRT 4 dan PRT-5 produksinya rendah.
Perpustakaan Digital ITB