digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona-4, produksi telah menurun selama bertahuntahun karena struktur minyak dan gas utama tidak produksi dengan baik. Kinerja produksi minyak saat ini mencapai 89% dari target yang ditetapkan oleh SKK Migas. Fungsi Bawah Permukaan sedang meneliti dan meningkatkan GNK, yang merupakan salah satu struktur yang mungkin dapat meningkatkan produksi minyak di Zona 4. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lebih banyak minyak, 1730 MSTB dan 4,68 BSCF, pada akhir PSC (2035). Masalah yang muncul adalah bagaimana menangani peningkatan produksi yang akan terjadi seiring dengan pengembangan GNK, mengingat peralatan manufaktur permukaan yang sudah ketinggalan zaman dan terbatas. Fasilitas saat ini hanya mampu menangani 3.000 barel per hari dan 3,5 juta kaki kubik per hari. Terdapat 3 Stasiun Pengumpul dan 1 Stasiun Kompresor Gas di permukaan GNK. Untuk tahun 2025, produksi minyak dan gas diperkirakan meningkat sebesar 18.000 Bwpd, 5.335 Bopd, dan 12,5 MMcfsd. Studi ini menggunakan kerangka kerja pengambilan keputusan terstruktur yang menggabungkan Value Focused Thinking (VFT) untuk menetapkan kriteria dan tujuan strategis, Kepner-Tregoe (KT) Decision Analysis untuk menguraikan persyaratan "Must" dan "Want", serta Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menilai dan meranking alternatif optimasi. Faktor utama yang dipertimbangkan adalah Biaya, Manfaat, dan Risiko. Ada juga 10 sub-kriteria, seperti CAPEX, OPEX, penambahan produksi, dan waktu implementasi. Wawancara terstruktur dan diskusi kelompok terfokus (FGD) digunakan untuk melakukan perbandingan berpasangan antar disiplin ilmu bawah permukaan, teknik, dan operasi. Empat opsi strategis dipertimbangkan: (1) membangun fasilitas baru, (2) meningkatkan aset yang ada, (3) memanfaatkan aset yang tidak digunakan, dan (4) menyewa fasilitas pihak ketiga. Penggunaan aset yang tidak terpakai adalah pilihan terbaik, menurut evaluasi AHP, karena mendapatkan skor tertinggi dalam pembobotan prioritas global (0,547). Pilihan ini dianggap hemat biaya, efisien waktu, dan sejalan dengan rencana perusahaan untuk memanfaatkan asetnya secara maksimal. Biaya yang diantisipasi untuk opsi ini sekitar USD 1 juta, dan dapat diimplementasikan hanya dalam enam bulan, yang jauh lebih cepat daripada opsi lain.