Pembangunan rumah tinggal oleh penduduk kurang mampu secara mandiri menyebabkan tumbuhnya permukiman kumuh di dalam kota Palembang, yang merupakan tanggung jawab pemerintah serta masyarakat dalam menatanya kembali agar menjadi lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif usaha penataan kembali infrastruktur pada permukiman kumuh, guna memperbaiki jalan, drainage dan rumah-rumahnya sehingga memenuhi planning kota, lebih baik, sehat dan sesuai harapan masyarakat.
Metoda yang digunakan adalah metoda Deskriptif yaitu dengan mengedarkan kuesioner pada lokasi studi guna mengetahui keinginan masyarakatnya dan melakukan survey kondisi lokasi, aspek-aspek ekonomi, sosial dan teknik pembangunan yang dapat terjadi dalam berbagai alternatif penataan. Pada studi ini juga dilakukan perbandingan alternatif cara penataan yang pernah dilaksanakan dalam Kota Palembang sebelumnya. Seterusnya analisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dilakukan menurut teori SWOT, dengan nilai skor tertinggi dari profil kompetitif sebagai pilihan alternatif perencanaan.
Hasil penelitian dan analisis menunjukkan dalam profil kompetitif bahwa nilai skor tertinggi = 5,190 yaitu penataan dengan bantuan pemerintah melalui proyek P3KT atau lainnya. Pada perbandingan penataan yang pernah dilakukan dalam Kota Palembang sebelumnya nilai skor tertinggi = 5,025 adalah penataan permukiman kumuh kelurahan 5 Ulu dan 7 Ulu. Melalui proyek PRP2K alternatif penataan kembali infrastruktur dapat dilakukan pada kawasan Jalan Timor Kelurahan Lorok Pakjo Palembang meliputi perbaikan Jalan, drainage oleh pemerintah dan bantuan biaya perbaikan rumah-rumah penduduk secara mandiri dengan biaya bergulir dan melibatkan BKM dalam pelaksanaan.