digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adyarto Raharjo
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini mengkaji kejadian siklon tropis berdasarkan periode, frekuensi, intensitas, serta lintasan kejadian siklon tropis di wilayah yang berdekatan dengan Perairan Indonesia yaitu Samudra Pasifik Utara bagian barat, Samudra Hindia bagian utara, dan Samudra Hindia bagian selatan selama 32 tahun dari tahun 1977 hingga 2008 berdasarkan laporan tahunan Joint Typhoon Warning Center (JTWC). Kajian tersebut dihubungkan dengan peristiwa El Niño-Southern Oscillation (ENSO) berdasarkan anomali suhu permukaan laut indeks ENSO di Niño-3.4 serta kejadian Indian Ocean Dipole Mode (IODM) berdasarkan indeks dipole mode di Samudra Hindia. Analisis korelasi silang antara jumlah siklon tropis dengan indeks ENSO/dipole mode digunakan untuk mengamati keterkaitan pengaruh ENSO/IODM terhadap frekuensi siklon tropis. Dilakukan pula analisis posisi awal pembentukan siklon tropis untuk mengamati perubahan lintasan siklon tropis selama periode El Niño/La Niña/dipole mode. Di Samudra Pasifik Utara bagian barat terdapat kecenderungan jumlah siklon tropis kuat (kategori 3 hingga 5) yang lebih banyak (sedikit) selama periode El Niño (La Niña) hal ini ditunjukan dengan adanya korelasi positif signifikan (r > 0,7) antara indeks ENSO terhadap jumlah siklon tropis kuatnya. Juga terdapat korelasi negatif signifikan (r < -0,4) terhadap jumlah badai tropis yang menunjukan kecenderungan jumlah badai tropis yang semakin berkurang (bertambah) selama periode El Niño (La Niña). Terjadi pergeseran posisi awal pembentukan siklon tropis yang lebih ke arah sebelah timur dari 140OBT disertai pengurangan aktivitas pembentukan siklon tropis di daerah 120OBT-140OBT selama periode El Niño, kejadian sebaliknya terjadi selama periode La Niña. Di Samudra Hindia bagian utara terdapat korelasi negatif yang cukup signifikan (r < -0,2) antara jumlah siklon tropis terhadap indeks dipole mode yang menunjukan penambahan jumlah siklon tropis selama periode dipole negatif. Di Samudra Hindia bagian selatan tidak terdapat korelasi yang signifikan (r < 0,1) antara indeks dipole mode terhadap jumlah siklon tropis yang disebabkan perbedaan periode kejadian dipole mode dan siklon tropis.