COVER Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Adyarto Raharjo
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Tugas akhir ini mengkaji kejadian siklon tropis berdasarkan periode, frekuensi,
intensitas, serta lintasan kejadian siklon tropis di wilayah yang berdekatan dengan Perairan
Indonesia yaitu Samudra Pasifik Utara bagian barat, Samudra Hindia bagian utara, dan
Samudra Hindia bagian selatan selama 32 tahun dari tahun 1977 hingga 2008 berdasarkan
laporan tahunan Joint Typhoon Warning Center (JTWC). Kajian tersebut dihubungkan dengan
peristiwa El Niño-Southern Oscillation (ENSO) berdasarkan anomali suhu permukaan laut
indeks ENSO di Niño-3.4 serta kejadian Indian Ocean Dipole Mode (IODM) berdasarkan
indeks dipole mode di Samudra Hindia.
Analisis korelasi silang antara jumlah siklon tropis dengan indeks ENSO/dipole mode
digunakan untuk mengamati keterkaitan pengaruh ENSO/IODM terhadap frekuensi siklon
tropis. Dilakukan pula analisis posisi awal pembentukan siklon tropis untuk mengamati
perubahan lintasan siklon tropis selama periode El Niño/La Niña/dipole mode.
Di Samudra Pasifik Utara bagian barat terdapat kecenderungan jumlah siklon tropis
kuat (kategori 3 hingga 5) yang lebih banyak (sedikit) selama periode El Niño (La Niña) hal
ini ditunjukan dengan adanya korelasi positif signifikan (r > 0,7) antara indeks ENSO terhadap
jumlah siklon tropis kuatnya. Juga terdapat korelasi negatif signifikan (r < -0,4) terhadap
jumlah badai tropis yang menunjukan kecenderungan jumlah badai tropis yang semakin
berkurang (bertambah) selama periode El Niño (La Niña). Terjadi pergeseran posisi awal
pembentukan siklon tropis yang lebih ke arah sebelah timur dari 140OBT disertai pengurangan
aktivitas pembentukan siklon tropis di daerah 120OBT-140OBT selama periode El Niño,
kejadian sebaliknya terjadi selama periode La Niña. Di Samudra Hindia bagian utara terdapat
korelasi negatif yang cukup signifikan (r < -0,2) antara jumlah siklon tropis terhadap indeks
dipole mode yang menunjukan penambahan jumlah siklon tropis selama periode dipole
negatif. Di Samudra Hindia bagian selatan tidak terdapat korelasi yang signifikan (r < 0,1)
antara indeks dipole mode terhadap jumlah siklon tropis yang disebabkan perbedaan periode
kejadian dipole mode dan siklon tropis.
Perpustakaan Digital ITB