Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fenomena El Niño–Southern
Oscillation (ENSO) terhadap debit air Waduk Saguling dan implikasinya terhadap
keberlangsungan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Waduk
Saguling merupakan bagian penting dari sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat,
sehingga ketersediaan air yang stabil menjadi faktor kunci dalam mendukung
kapasitas pembangkitan. Dalam studi ini, digunakan pendekatan kuantitatif
melalui analisis statistik korelasi Pearson dan Spearman, klasifikasi fase ENSO,
serta transformasi wavelet kontinu (Continuous Wavelet Transform/CWT) untuk
mengeksplorasi keterkaitan antara indeks ENSO (ONI), curah hujan, dan debit
inflow selama periode 1986–2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa ENSO
memiliki pengaruh terhadap variabilitas debit inflow, meskipun hubungan linier
secara bulanan tidak selalu konsisten. Transformasi wavelet mengungkap adanya
periodisitas kuat dalam rentang 2–4 tahun yang menunjukkan keterkaitan ENSO
dengan pola jangka panjang curah hujan dan debit. Uji korelasi musiman
memperlihatkan bahwa pengaruh ENSO paling jelas terjadi pada puncak musim
hujan (DJF) dan awal musim transisi (MAM), peningkatan atau penurunan indeks
ONI berkaitan erat dengan fluktuasi debit inflow. Sebaliknya, musim kemarau dan
transisi akhir (JJA–SON) menunjukkan pola korelasi negatif yang merefleksikan
kekeringan akibat El Niño.
Studi kasus El Niño 2015 dan La Niña 2022 memperkuat temuan bahwa fluktuasi
curah hujan dan debit inflow akibat ENSO berdampak langsung terhadap kondisi
operasional waduk. Oleh karena itu, integrasi informasi iklim global, terutama
indeks ONI, dalam sistem pemantauan dan perencanaan operasional PLTA
menjadi sangat penting. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan pendekatan
berbasis musim dan prediksi ENSO sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
menjaga keberlanjutan dan efisiensi pembangkitan energi di masa depan.
Perpustakaan Digital ITB