digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rehanda Umamil Hadi
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Benua maritim Indonesia (BMI) memiliki peran yang sangat penting dalam dinamika atmosfer global, sebagai wilayah pertemuan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Tidak hanya sebagai penghasil kelembapan lokal tapi juga penerima kelembapan dari wilayah sekitarnya. Pada musim dingin (Desember - Februari), BMI dipengaruhi oleh Monsun Asia Musim Dingin (MAMD) yang membawa kelembapan dari Pasifik Barat, Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Variabilitas ENSO (El Niño-Southern Oscillation) juga berpengaruh besar terhadap transpor kelembapan dan distribusi curah hujan di BMI. Namun, hingga saat ini, sumber – sumber kelembapan dan distribusi curah hujan di wilayah Benua Maritim Indonesia masih belum sepenuhnya diidentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lintasan transpor kelembapan dan area sumber kelembapan yang masuk ke wilayah BMI serta variabilitasnya saat ENSO (El Niño kuat dan La Niña kuat) di periode MAMD. Analisis dilakukan dengan menggunakan data ERA5 untuk periode MAMD selama September Februari, di saat La Niña kuat 2010-2011, El Niño kuat 2015-2016 dan kondisi normal 2013-204. Identifikasi dilakukan selama 10 harian dengan pendekatan analisis lintasan mundur menggunakan model Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory (HYSPLIT) untuk mensimulasikan setiap 36 titik yang disebar di wilayah target A dan B (diidentifikasi sebagai pintu masuk kelembapan spesifik ke wilayah BMI) pada 3 level ketinggian yang mewakili boundary layer. Lalu analisi perhitungan persen Contribution Ratio (Cri) untuk wilayah penyerapan (moisture uptake) yang masuk ke lokasi target A dan B. Hasil menunjukan bahwa wilayah target A saat MAMD dengan persen CRi >10% secara umum bervariasi diwilayah sumber daratan China ketika kondisi normal maupun ENSO kuat terjadi. Dan wilayah B secara umum bervariasi di wilayah sumber Samudra Pasifik Barat dengan persen CRi >10% saat La Niña, 8% saat El Niño dan 7% saat kondisi normal. Temuan ini mengidentifikasi bahwa variabilitas ENSO mempengaruhi area dan transpor kelembapan yang masuk ke wilayah BMI.