digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raditya Dwi Indrawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan masuk pasar ke dalam industri penilaian kredit karbon di Indonesia. Studi ini mengisi kesenjangan penting dalam pemahaman tentang bagaimana perusahaan dapat beroperasi secara strategis di lingkungan kelembagaan yang baru berkembang. Pasar karbon di Indonesia memiliki potensi besar dengan kebutuhan pembiayaan iklim mencapai Rp 4.000 triliun hingga 2030, namun masih menghadapi tantangan berupa keterbatasan lembaga asesor, perubahan regulasi yang cepat, dan infrastruktur teknis yang belum memadai. Penelitian ini menggunakan desain metode campuran paralel konvergen, menggabungkan wawancara semi-terstruktur dengan 3 profesional yang berprofesi di pasar karbon dan juga diskusi kelompok terarah (FGD), serta survei terhadap 301 responden yang berasal dari industri, lembaga pemerintah, dan kalangan akademisi. Hasil analisis kualitatif menggunakan SWOT, PESTEL, dan Porter’s Five Forces menunjukkan bahwa dinamika pasar banyak dipengaruhi oleh dukungan kuat dari pemerintah, infrastruktur yang belum efisien, serta kesenjangan pengetahuan di sektor ini. Analisis faktor konfirmatori memvalidasi delapan konstruk teoretis, di mana kompetensi strategis muncul sebagai faktor paling berpengaruh (CA: 0,807), disusul oleh kepatuhan terhadap pemangku kepentingan (CA: 0,741), kepatuhan terhadap pemerintah (CA: 0,835), dan kemampuan manajemen lingkungan (CA: 0,850). Dari sintesis hasil penelitian, ditemukan lima faktor kunci keberhasilan: kompetensi strategis, kepatuhan terhadap regulasi dan institusi, keterlibatan pemangku kepentingan, kemampuan manajemen lingkungan, serta hubungan yang efektif dengan pemerintah. Temuan ini memperkuat Resource-Based View (RBV), Stakeholder Theory, dan Institutional Theory, dengan menekankan bahwa keberhasilan memasuki pasar di wilayah tropis menuntut kemampuan multidimensi, bukan hanya bersaing secara konvensional, tetapi juga mampu menavigasi regulasi yang dinamis, membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan, dan beradaptasi terhadap ketidakpastian institusional. Penelitian ini memberikan panduan praktis bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis di pasar lingkungan yang sedang tumbuh dengan kompleksitas regulasi dan tantangan institusional seperti di Indonesia.