Abstrak - Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Sigit Adriansyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga dengan intensitas tinggi yang menuntut kombinasi kekuatan, kecepatan, dan ketahanan. Gerakan spesifik seperti smash, net drop, serta overhead lob menimbulkan tekanan berulang pada otot inti, khususnya otot punggung bawah yang berperan penting dalam menjaga stabilitas tubuh. Kondisi kelelahan pada otot punggung bawah tidak hanya menurunkan efisiensi gerakan, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko cedera. Meskipun demikian, kajian yang secara khusus menilai beban kelelahan otot punggung bawah pada pemain bulu tangkis masih terbatas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelelahan otot punggung bawah pemain bulu tangkis amatir laki-laki menggunakan metode surface electromyography (sEMG) dalam kondisi isometrik. Sebanyak lima partisipan berusia 22 tahun dilibatkan, dengan perekaman aktivitas otot longissimus sebelum dan sesudah aktivitas dinamis berupa gerakan net drop dan overhead lob. Akuisisi data dilakukan dengan perangkat NI 9234 terintegrasi MATLAB, sedangkan perekaman sinyal sEMG menggunakan sensor MyoWare 2.0. Sinyal mentah difilter menggunakan Butterworth bandpass filter (20–450 Hz), kemudian dianalisis menggunakan parameter Root Mean Square (RMS), Mean Frequency (MNF), dan Median Frequency (MDF).
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan amplitudo RMS serta penurunan nilai MNF dan MDF setelah perlakuan fatigue, yang mengindikasikan terjadinya kelelahan fisiologis pada otot punggung bawah. Uji-t dua sampel memperlihatkan perbedaan signifikan antara kondisi sebelum dan setelah, sehingga validasi terhadap perubahan pola aktivitas otot dapat dipastikan. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan isometrik berbasis sEMG mampu memberikan gambaran objektif terkait kelelahan otot tanpa harus melakukan pengukuran saat pertandingan berlangsung.
Perpustakaan Digital ITB