digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Keisha Alfreda Sitanggang
PUBLIC Alice Diniarti

Sistem suspensi pada kendaraan roda empat digunakan untuk menjamin kualitas dalam berkendara yang umum didefinisikan sebagai parameter ride dan handling. Ride comfort mempertimbangkan sensasi yang dirasakan penumpang dari gaya eksitasi getaran yang ditransmisikan oleh badan kendaraan ke tubuh penumpang. Hingga saat ini, penilaian ride comfort umumnya ditinjau dari penilaian subjektif penumpang dan dari nilai akselerasi vertikal badan kendaraan. ISO 2631 merupakan contoh alternatif penilaian objektif ride comfort. Nilai akselerasi vertikal dan durasi berkendara yang semakin tinggi akan semakin menimbulkan rasa tidak nyaman. Penilaian subjektif mengenai ride comfort, contohnya road test, tidak bisa menghindari bias dari sensitivitas penumpang yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini ingin memberi alternatif baru metode penilaian ride comfort dengan meninjau aktivitas kelelahan otot isometrik penumpang. Saat otot berkontraksi, otot menimbulkan sinyal elektrik yang dinamakan Motor Unit Action Potential (MUAP). Teknologi surface electromyography (sEMG), dengan sensor MyoWare Muscle Sensor 2.0, digunakan untuk merekam MUAP dari seorang penumpang yang duduk tegak pada kursi belakang kendaraan. Dua jenis kendaraan roda empat, MPV dan minivan, dipilih karena memiliki stereotip ride comfort yang berbeda. Sinyal raw MUAP diolah dalam domain frekuensi untuk melihat nilai mean frequency (MNF) dan median frequency (MDF). Hasil pengujian menunjukkan bahwa saat subyek penelitian berkendara dengan minivan selama 2 (dua) jam, didapatkan penurunan nilai MNF dan MDF yang signifikan. Sementara itu, subyek penelitian belum mengalami kelelahan yang berarti setelah 2 (dua) jam berkendara dengan MPV. Perbandingan penurunan spektrum frekuensi ini menyimpulkan bahwa sistem suspensi minivan belum bisa memberi ride comfort yang baik bagi penumpang, seperti apa yang dialami saat penumpang berkendara dengan MPV.