Abstrak - Fellicita Rahma Maritza
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam proses pemisahan emas, sisa sianida akan dibuang bersama dengan sisa kotoran sehingga menghasilkan limbah berbahaya yang dinamakan tailing. Proses remediasi sianida dapat dilakukan secara alami dengan vegetasi seperti cover crops, disebut sebagai fitoremediasi. Selama proses fitoremediasi, pertumbuhan vegetasi dapat terganggu karena lingkungan yang tidak optimal sehingga memerlukan intervensi untuk meningkatkan pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi kemampuan dari cover crops yaitu Centrosema pubescens dan Pennisetum purpureum dalam menyerap sianida serta membandingkan efektivitas kedua tanaman dalam fitoremediasi, dengan bantuan bakteri tanah selaku intervensi biologis. Dilakukan pengujian Siklus Nutrisi, Biokimia, serta pengamatan karakteristik makroskopis dan mikroskopis untuk menentukan dan mengkarakterisasi isolat bakteri terpilih. Inokulasi isolat bakteri dilakukan pada media tanam yang sudah dicampur tailing untuk penanaman benih Centrosema pubescens dan Pennisetum purpureum yang dilakukan di Screenhouse Labtek IA, Kampus ITB Jatinangor. Sampel tanah tailing, akar, dan batang/daun dianalisis kadar sianida dengan menggunakan UV-Visible Spectrophotometer dan hasil dianalisis menggunakan Two-Way ANOVA (p-value < 0,05) dan Tukey’s Test untuk mengetahui derajat pengaruh. Penentuan efektivitas fitoremediasi menggunakan Translocation Factor (TF), Removal Efficiency (RE), dan Bioconcentration Factor (BCF) sebagai parameter remediator. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan isolat bakteri dan perbedaan jenis tanaman tidak berpengaruh nyata dalam penyerapan sianida. Hasil ANOVA menunjukan nilai sebesar 0,526 dan 0,126 untuk hubungan kadar sianida dengan jaringan akar dan kadar sianida dengan isolat, serta nilai 0,778 dan 0,488 untuk hubungan kadar sianida dengan jaringan batang/daun dan kadar sianida dengan isolat. Nilai TF dan BCF > 1 menunjukan bahwa C. pubescens berpotensi sebagai tanaman fitoekstraksi. Hasil TF > 1 dan BCF < 1 untuk P. purpureum menunjukan ada potensi kecil sebagai tanaman fitoekstraksi dan tidak ada potensi sebagai tanaman fitostabilisasi. Nilai RE menunjukan C. pubescens lebih efektif dalam menyerap sianida dibandingkan P. purpureum.
Perpustakaan Digital ITB