Penelitian ini menganalisis implementasi bus sekolah di Kota Bandung dengan
fokus pada Kecamatan Lengkong. Studi mengidentifikasi beberapa hambatan
utama dalam implementasi bus sekolah, meliputi perencanaan rute looping yang
tidak tepat sasaran, penentuan titik bus stops yang tidak memenuhi standar jarak
berjalan kaki maksimum, dan waktu tempuh yang melampaui batas time window
siswa. Penelitian melibatkan survei terhadap 7 sekolah yang mewakili 5,2%
populasi siswa di Kecamatan Lengkong. Hasil menunjukkan bahwa 75% responden
tertarik menggunakan bus sekolah, dengan motivasi utama berupa jaminan
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan, diikuti faktor hemat biaya. Mayoritas
responden berada dalam rentang jarak 1-3 km & 3-7 km dari sekolah,
mengindikasikan potensi demand yang tinggi untuk layanan bus sekolah. Analisis
crosstab mengungkapkan bahwa frekuensi penggunaan angkutan umum
sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap keinginan menggunakan bus sekolah.
Uji Friedman Mean Rank menunjukkan bahwa aspek "Keamanan" dan
"Kenyamanan" menjadi prioritas tertinggi bagi siswa, sementara "Tarif Gratis"
mendapat bobot kepentingan terendah. Metode Vehicle Routing Problem with Time
Window (VRPTW) dengan penyelesaian bi-level objective berhasil menghasilkan
perencanaan rute yang optimal dengan mempertimbangkan constraint bertingkat.
Penelitian menyimpulkan bahwa bus sekolah memiliki potensi besar untuk
diimplementasikan di Kecamatan Lengkong, dengan syarat perbaikan dalam aspek
routing, penentuan halte, dan ketepatan waktu. Implementasi yang tepat diharapkan
dapat mengurangi kemacetan pada jam puncak sekaligus memberikan alternatif
transportasi yang aman bagi siswa.
Perpustakaan Digital ITB