Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi bus sekolah di Kota Bandung terkendala perencanaan rute yang belum matang, menyebabkan masalah seperti rute yang tidak tepat sasaran, halte yang tidak optimal, dan waktu tempuh yang melebihi batas. Solusi yang direkomendasikan adalah perencanaan rute yang mempertimbangkan area perumahan siswa, jarak berjalan kaki maksimum ke halte, dan waktu tempuh yang sesuai jadwal sekolah. Zonasi sekolah dinilai membantu pemetaan perumahan siswa. Program bus sekolah perlu mengevaluasi rute secara berkala, menjamin keamanan dan kenyamanan, serta memastikan ketepatan waktu. Pemanfaatan aplikasi mobile terintegrasi untuk pemantauan bus juga disarankan. Survei menunjukkan potensi demand yang besar, terutama pada jarak 1-7 km, namun perlu mengatasi faktor kebiasaan antar-jemput orang tua. Aspek keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas utama bagi siswa. Perencanaan rute dengan metode VRPTW terbukti efektif, namun perlu mempertimbangkan waktu tambahan menunggu dan kepadatan lalu lintas untuk hasil yang lebih optimal.