digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Distribusi tabung gas elpiji sebagai bahan bakar memasak memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi rumah tangga di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang memiliki karakteristik geografis dan kepadatan penduduk yang beragam seperti Kabupaten Subang. Dalam praktiknya, proses distribusi tabung elpiji tidak hanya mencakup pengiriman tabung terisi, tetapi juga pengembalian tabung kosong dari pangkalan ke agen sebagai bagian dari sistem logistik tertutup. Tantangan utama dalam sistem ini adalah bagaimana merancang keputusan lokasi agen, pengelolaan inventori, dan penjadwalan rute pengiriman secara simultan dalam suatu kerangka terpadu yang memperhatikan keterbatasan sumber daya dan keberlanjutan operasional. Permasalahan ini dikenal sebagai Location Inventory Routing Problem (LIRP), yang dalam penelitian ini diterapkan pada studi kasus PT X sebagai Agen distribusi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penelitian ini berkontribusi dalam penerapan model LIRP multi-objektif secara komprehensif pada studi kasus nyata distribusi gas elpiji sebuah Agen di Kabupaten Subang, dengan mempertimbangkan karakteristik sistem logistik pengembalian tabung kosong. Penelitian ini juga berkontribusi dalam integrasi tiga aspek pada fungsi objektif, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial ke dalam satu kerangka optimisasi tunggal. Fungsi objektif ekonomi yaitu minimasi total biaya yang dikeluarkan oleh PT X dalam satu horizon perencanaan meliputi biaya pembukaan Agen, biaya perutean, biaya inventori, biaya kekurangan stok, dan biaya pelanggaran jendela waktu. Fungsi objektif lingkungan yaitu minimasi emisi karbon kendaraan selama proses distribusi yang meliputi jarak tempuh dan laju emisi rata-rata.. Fungsi objektif sosial bertujuan meminimalkan dampak negatif pada internal dan eksternal perusahaan, yang diukur melalui Indeks Dampak Sosial (IDS) yang mengintegrasikan dua komponen yaitu stres fisik pengemudi berdasarkan energi aktivitas bongkar muat dan kualitas layanan kepada masyarakat berdasarkan akumulasi keterlambatan pengiriman. Penelitian ini secara metodologis memberikan kontribusi dengan menerapkan dan membandingkan secara sistematis tiga metode solusi multi-objektif yang berbeda, yaitu Weighted Sum, Epsilon-Constraint, dan Lexicographic ii Model matematis yang dikembangkan memformulasikan keputusan pembukaan lokasi Agen, pengelolaan persediaan pada Agen, serta perutean distribusi tabung gas elpiji yang melibatkan SPBE, Agen, dan Pangkalan dalam suatu kerangka terintegrasi. Formulasi model matematis yang dikembangkan sebagai Mixed- Integer Linear Programming (MILP) dan memiliki batasan seperti kapasitas kendaraan, kapasitas Agen, dan kapasitas energi pengemudi. Data primer dan sekunder dikumpulkan dari PT X yang mencakup jumlah pasokan dan permintaan harian, lokasi SPBE, Agen, dan Pangkalan untuk menentukan jarak antar entitas, dan parameter-parameter lainnya. Model ini dilakukan uji coba dengan menggunakan bahasa pemrograman Python dan perangkan lunak optimisasi Gurobi. Uji coba dilakukan terhadap dua model, yaitu model saat ini dengan mengoperasikan Agen yang sudah berdiri dan model usulan dengan terdapat opsi membuka Agen yang menjadi kandidat. Berdasarkan hasil uji coba, seluruh metode menghasilkan bahwa model usulan menunjukkan efisiensi signifikan dalam seluruh aspek objektif. Dari sisi ekonomi, total biaya distribusi dapat ditekan hingga 8,59% dibandingkan model saat ini, terutama melalui pengurangan biaya rute dan pengelolaan inventori yang lebih adaptif sehingga tidak terjadi pelanggaran jendela waktu. Dari aspek lingkungan, emisi karbon kendaraan berkurang sebesar 27,49% kg CO2 akibat perencanaan rute yang lebih pendek dan efisien. Sementara dari aspek sosial, Indeks Dampak Sosial menunjukkan perbaikan hingga 17,48%, yang didorong oleh eliminasi total keterlambatan pengiriman dan penurunan stres fisik pengemudi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan model logistik yang bersifat multi-objektif. Secara praktis, model yang diusulkan dapat diimplementasikan oleh agen distribusi untuk mendukung pengambilan keputusan strategis terkait lokasi fasilitas, pengelolaan persediaan, dan perencanaan rute, dengan mempertimbangkan efisiensi biaya sekaligus dampak sosial dan lingkungan. Secara teoritis, penelitian ini memperkaya khazanah ilmu di bidang riset operasi, logistik berkelanjutan, dan optimisasi multiobjektif. Penelitian lanjutan dapat diarahkan pada pengembangan algoritma heuristik atau metaheuristik untuk menangani skala data yang lebih besar, atau integrasi ketidakpastian permintaan dan ketersediaan kendaraan ke dalam model saat ini.