BAB 1 Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Raihan Karim Amrullah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia memiliki cadangan nikel laterit terbesar di dunia dengan potensi besar
untuk aplikasi sekuestrasi karbon melalui teknologi karbonasi mineral. Penelitian
ini bertujuan mengkarakterisasi sifat mineralogi tailing nikel dan bedrock
ultramafik Indonesia untuk mengevaluasi potensi penangkapan CO? menggunakan
X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), dan Scanning Electron
Microscopy - Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS). Sampel bedrock dan
tailing nikel dari Pulau Obi, Maluku Utara dianalisis kondisi sebelum dan sesudah
eksperimen rainfall dripping dan CO? injection dalam kondisi pH 6-12, suhu 25-
80°C, tekanan CO? 1-10 bar, dan durasi maksimal 30 hari. Hasil karakterisasi
menunjukkan bedrock ultramafik memiliki kandungan MgO sangat tinggi (43,3%)
dengan mineral yang didominasi serpentin polimorf (Lizardite, Antigorite), olivine,
dan Hydrotalcite yang memiliki reaktivitas tinggi terhadap CO?. Sebaliknya, tailing
High Pressure Acid Leaching (HPAL) mengalami deplesi magnesium (MgO
1,45%) dengan dominasi Fe?O? (59,6%) yang mengindikasikan kapasitas karbonasi
yang terbatas. Eksperimen CO? injection berhasil membentuk mineral karbonat
dolomite CaMg(CO?)? pada bedrock sebagai bukti efektivitas proses karbonasi
mineral, sementara pada tailing terbentuk mineral Gypsum CaSO?·2H?O yang
bukan merupakan mineral karbonat. Transformasi mineralogi menunjukkan
bedrock mengalami karbonasi yang intensif dengan pembentukan brucite,
dolomite, jamborite, dan mineral sekunder lainnya, sedangkan tailing mengalami
oksidasi mineral oksida besi (hydrohematite menjadi hematite dan goethite) dengan
pembentukan mineral karbonat yang sangat terbatas. Efektivitas karbonasi mineral
sangat dipengaruhi oleh kandungan Mg dan Ca, distribusi mineral reaktif, serta
kondisi lingkungan.
Perpustakaan Digital ITB