Perpustakaan Digital ITB

Pohon berkontribusi besar terhadap simpanan karbon di ekosistem buatan seperti di ITB Kampus Ganesha. Namun, pembangunan dan pengelolaan kampus seringkali mengurangi jumlah pohon sehingga dapat mengubah fungsi ekologinya, terutama sebagai penyimpanan karbon. Penelitian ini dilakukan untuk mencatat komposisi pohon di dalam kampus dan juga mengestimasi simpanan karbon didalamnya. Pencatatan pohon dilakukan dengan cara sensus untuk pohon dengan diameter at breast-height (DBH) lebih dari 5 cm di setiap zona (B-H). Nama spesies pohon dan jumlah individu dicatat, kemudian diameter serta tinggi pohon diukur untuk dihitung biomassa (aboveground biomass, ABG) dan simpanan karbon dengan menggunakan persamaan alometrik. Indeks keanekaragaman Shannon wiener (H’) dihitung untuk melihat keanekaragaman pohon di dalam kampus. Sebanyak 1509 individu pohon ditemukan (125 spesies, 42 suku) dengan pohon dominan adalah damar (133 individu), salam (125 individu), dan mahoni (116 individu). ITB Kampus Ganesha memiliki keanekaragaman pohon yang tinggi (H’= 3,92) dengan estimasi simpanan karbon sebanyak 774,004 MgC atau 26,829 MgC/ha. Pohon yang ditemukan memiliki diameter 5 cm hingga 171,94 cm, dengan kelas diameter 15-25 cm paling banyak ditemukan di dalam kampus. Spesies pohon yang memiliki diameter terbesar adalah mahoni (DBH = 171,94 cm) dan penyimpan karbon terbanyak pada spesies mahoni (231,3 MgC). Nilai simpanan karbon ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 30,7 MgC/ha. Penurunan jumlah individu dan estimasi simpanan karbon terjadi di zona D, E, dan G, sedangkan pada zona B, F, dan H mengalami peningkatan jumlah individu dan estimasi simpanan karbon. Jika dilihat dari jumlah individu, pencatatan tahun 2024 menurun dibandingkan dengan tahun 2012 (1565 individu). Pembangunan di beberapa area dan pemangkasan sebagai bentuk pengelolaan kawasan dapat menurunkan individu pohon yang cukup besar sehingga nilai simpanan karbon menurun. Semakin meningkatnya aktivitas manusia, terjadi peningkatan jumlah emisi yang berasal dari kendaraan bermotor atau aktivitas lainnya sehingga perlu dikurangi dengan pemanfaatan pohon sebagai penyimpan karbon. Oleh karenanya, pohon di dalam kampus harus dipertahankan dan dilakukan penanaman di beberapa area terbuka agar kawasan terbuka hijau dapat memberikan fungsi ekologis yang baik dan juga kenyamanan bagi seluruh sivitas akademik di dalamnya untuk mendukung konsep green campus.