digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Masalah penurunan kualitas lahan menjadi suatu hal yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia di atasnya. Demikian halnya dengan DAS Ngrancah, berbagai aktifitas penduduk dalam mengelola lahan kurang memperhatikan kelestarian lingkungan menyebabkan adanya kencederungan penurunan kualitas DAS.Dalam kaitannya dengan permasalahan tersebut, studi tentang pengelolaan lahan sebagai upaya konservasi di DAS Ngrancah mempunyai kedudukan penting. Tujuan dari studi ini adalah mengkaji karakteristik lahan dan arahan pengelolaan lahan yang meliputi arahan pemanfaatan lahan dan tindakan konservasi.Untuk mecapai tujuan tersebut diperlukan kajian tentang faktor biofisik, dan karakteristik lahan yang meliputi: pemanfaatan lahan, erosi, kemampuan lahan, kesesuaian lahan, kualitas lahan dan produktifitas lahan. Metode pendekatan studi dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem lahan dan parametrik. Metode pendugaan besarnya erosi permukaan dengan metode USLE, erosi yang diperbolehkan dengan metode Achil, kemampuan dan kualitas lahan dengan metode SIR, kesesuaian lahan dengan mencocokan syarat tumbuh tanaman dengan sifat fisik lahan, pemanfaatan dan produktifitas lahan dengan mengidentifikasi jenis tanaman yang dibudidayakan beserta hasilnya , yang dinyatakan dengan Rp/haltahun.Berdasarkan atas hasil kajian karakteristik lahan dapat diketahui bahwa, kondisi DAS Ngrancah sangat mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan buruknya kualitas lahan (85,17% dari luas DAS tergolong buruk sampai sangat buruk). Keadaan tersebut disebabkan oleh laju erosi yang sangat besar (77,05 % dari luas DAS termasuk dalam tingkat bahaya erosi berat sampai sangat berat). Produktifitas lahan di DAS Ngrancah dihasilkan oleh berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan oleh penduduk di setiap pemanfaatan lahan. Produktifitas pada wilayah yang kelas kemampuan lahannya rendah (kelas V dan VI meliputi 23,1 % dari luas DAS), hasilnya lebih rendah jika dibadingkan dengan kelas kemampuan lahan yang lebih tinggi. Produktifitas lahan tertinggi dihasilkan oleh Janis tanaman perkekebunan. Di Daerah Aliran Sungai Ngrancah cukup potensial untuk dikembangkan berbagai jenis komoditas pertanian seperti tanaman perkebunan, buah-buahan dan lahan kering. dikembangkan Wilayah studi dapat dikelompokkan mejadi delapan tipologi lahan, arahan pengelolaan lahannya adalah sebagai berikut: arahan pemanfaatan lahan di tipologi I clan V untuk areal pengembangan intensif, tipologi II, 111,, VI dan VII untuk areal pengembangan terbatas. Kedua areal tersebut diarahkan untuk kegiatan budidaya yang meliputi areal seluas 951,21 ha atau 49,3% dari luas DAS. Sedangkan sebagai areal perlindungan meliputi tipologi IV dan VIII dengan luas 979,85 ha atau 50,7 % . Pada setiap areal pengembangan diikuti dengan tindakan konservasi balk itu secara mekanik maupun vegetaif.