Banjir merupakan bencana hidrometeorologi kompleks yang memerlukan
pendekatan terpadu antara atmosfer dan hidrologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi performa model coupled WRF/WRF-Hydro dalam mensimulasikan
curah hujan dan debit sungai di DAS Citarum Hulu selama kejadian banjir
Baleendah tahun 2019.
Dalam studi ini, dua konfigurasi model digunakan, yaitu mode coupled WRF/WRF
Hydro dan standalone WRF-Hydro. Model standalone diberi masukan curah hujan
dari tiga sumber berbeda yakni hasil simulasi WRF, data satelit GPM, dan data
observasi stasiun yang diinterpolasi. Dengan pendekatan ini, performa masing
masing konfigurasi dibandingkan untuk melihat keunggulan dan kelemahan dalam
merepresentasikan hujan serta respon hidrologi yang terjadi selama periode banjir.
Performa model akan diuji dengan metrik statistik seperti Correlation Coefficient
(CC), Nash–Sutcliffe Efficiency (NSE), Root Mean Square Error (RMSE), Mean
Bias Error (MBE), serta metrik deteksi kejadian seperti Probability of Detection
(POD), Critical Success Index (CSI), dan False Alarm Ratio (FAR).
Hasil penelitian menunjukkan model coupled mampu menangkap dinamika
temporal debit yang sesuai dengan tren observasi serta berhasil merepresentasikan
konsentrasi spasial hujan di bagian hulu DAS, yang sesuai dengan karakteristik
banjir yang diamati. Konfigurasi standalone dengan input hujan dari WRF dan
GPM menghasilkan simulasi debit yang lebih konsisten dan akurat, dengan
beberapa kasus menunjukkan nilai NSE yang positif. Analisis spasial juga
memperlihatkan representasi yang baik terhadap proses limpasan dan akumulasi
aliran, dengan puncak debit terjadi di bagian hilir akibat konvergensi aliran dari
hulu. Tantangan masih ditemui dalam akurasi besaran debit yang ditunjukkan oleh
nilai NSE negatif pada beberapa simulasi coupled dan kemampuan deteksi hujan
ringan yang masih rendah. Keterbatasan ini sebagian besar disebabkan oleh
interaksi dinamis dalam sistem coupled, parameterisasi yang belum sepenuhnya
kompatibel, durasi spin-up yang pendek, serta penggunaan data tanah resolusi
kasar. Meskipun begitu, temuan ini menegaskan potensi WRF/WRF-Hydro dalam
simulasi banjir di wilayah tropis, terutama jika didukung oleh data input berkualitas
tinggi dan konfigurasi model yang disesuaikan dengan karakteristik daerah studi.
Perpustakaan Digital ITB