digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP RICARDI SIMANJUNTAK 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Onshore pipeline merupakan jalur pipa didalam tanah yang digunakan untuk mentransportasikan suatu fluida dari satu tempat ke tempat lain. Jalur pipa Porong-Gresik adalah salah satu contoh onshore pipeline. Namun, adanya kasus semburan lumpur PT. Lapindo Brantas membuat pipa yang berada dalam kedalaman 1,5-2 meter mengalami penambahan beban tanah (tanggul) hingga 7-12 meter untuk menahan semburan lumpur yang makin bertambah. Pengamatan topografi sekitar semburan lumpur juga memperlihatkan adanya penurunan tanah. Dan dikhawatirkan dengan adanya kasus-kasus tersebut akan mempengaruhi pipa. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian untuk menganalisis kekuatan pipa akibat penambahan beban tanah (tanggul) dan adanya penurunan tanah. Berdasarkan kondisi lingkungan pada jalur pipa ini, penulis membuat pemodelan dan simulasi dengan menggunakan Metode Elemen Hingga. Ada tiga kasus yang akan dianalisis pada tugas akhir ini. Kasus I, pembebanan pipa ditumpu utuh oleh tanah (termasuk tanggul) dengan kombinasi beban dan variasi simulasi lainnya. Kasus II, pembebabanan pipa ditumpu sebagian (free span) oleh tanah dengan kombinasi beban dan variasi simulasi lainnya. Dan yang terakhir, kasus III, pembebanan pipa akibat adanya penurunan tanah (secara uniform dan linier) dengan variasi simulasi lainnya. Dengan melakukan pemodelan dan simulasi diperoleh output berupa defleksi pipa, tegangan Von Mises dan regangan pipa. Setelah itu dianalisis dengan safety factor untuk mengetahui batas amannya pipa. Dan selanjutnya dapat diprediksi juga remaining life pipa akibat adanya perubahan kondisi lingkungan pipa tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa, pada kasus I, sampai ketinggian tanah (termasuk penambahan tanggul) 15 meter diatas pipa yang dianalisis, pipa tetap berada dalam keadaan aman. Pada kasus II, diperoleh hubungan bahwa semakin besar panjang free span dan ketinggian tanah, maka safety factor pipa semakin menurun. Untuk kasus III (uniform), pada ketinggian tanah 2 meter diatas pipa, remaining life pipa didalam tanah pasir adalah 77 hari. Sedangkan pipa didalam tanah lempung, remaining life pipa adalah 31 hari. Kasus III (linier), pada ketinggian tanah 2 meter diatas pipa, remaining life pipa didalam tanah pasir adalah 120 hari.