digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP MUHAMAD SYAMSU IQBAL 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Dengan dirilisnya standar IEEE 802.15.4 yang menspesifikasikan protokol MAC dan layer fisik untuk LR-WPANs (low rate wireless personal access networks) telah memungkinkan pengembangan WSN (wireless sensor network) atau jaringan sensor nirkabel (JSN). Standar ini secara unik dirancang untuk membentuk jaringan WPAN dengan karakteristik laju data rendah (low rate), konsumsi daya rendah (low power), dan biaya rendah (low cost). Standar 802.15.4 mendukung dua jenis topologi jaringan, yaitu jaringan single-hop star dan jaringan multi-hop peer-to-peer. Pada kedua topologi tersebut, sebuah kordinator PAN harus dipilih untuk memulai dan mengatur jaringan. Dengan adanya proses pemilihan sebuah virtual base station, maka fleksibilitas jaringan menjadi terbatas dan menghalangi proses rekonfigurasi node di dalam jaringan. Hal ini juga berpotensi untuk membuat jaringan bottleneck dan meningkatkan konsumsi daya akibat terkonsentrasinya trafik. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dicoba untuk menguji topologi alternatif jaringan sensor nirkabel adhoc (JSN-AD) untuk mengatasi persoalan tersebut di atas. Kelakuan jaringan JSN-AD dipelajari dengan mensimulasikan jaringan menggunakan simulator NS-2, termasuk mempelajari pengaruh node tersembunyi (hidden node effect). Kinerja jaringan diukur dengan beberapa metrik kinerja umum seperti throughput, packet delivery fraction, dan end to end delay. Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa kinerja jaringan JSN-AD lebih baik dibandingkan dengan jaringan JSN, baik dari segi throughput jaringan maupun keberhasilan penerimaan paket, kecuali dari sisi delay dimana end to end delay pada JSN-AD lebih besar dibandingkan pada JSN. Sementara itu, hasil perbandingan jaringan adhoc di atas protokol IEEE 802.15.4 dan IEEE 802.11 menunjukkan bahwa kinerja keduanya sama untuk jaringan yang diusulkan pada beban trafik rendah. Sedangkan mekanisme RTS/CTS untuk menanggulangi efek node tersembunyi menimbulkan overhead yang besar pada jaringan dengan laju data rendah sehingga tidak efektif diterapkan pada protokol IEEE 802.15.4.