digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Penelitian tentang hewan bentos sebagai indikator ekologi di Sungai Cikapundung yang telah dilakukan dari tanggal 15 Agustus 1981-15 Nopember 1981. Perubahan faktor fisika kimia air dari waktu ke waktu maupun dari hulu ke arah muara, ternyata mengakibatkan perubahan dan perbedaan komposisi dan keanekaragaman hewan bentos. Kualitas air Sungai Cikapundung cenderung, menurun dari hulu ke arah muara. Di habitat jeram maupun lubuk dari hulu sampai daerah perladangan, larva Insekta merupakan komponen utama komunitas hewan bentos, sedangkan dari daerah pemukiman sampai muara, komunitas hewan bentos didominasi oleh Annelida. Berdasarkan hasil analisis dengan koefisien kesamaan menurut Bray dan Curtis, ternyata bahwa dari hulu hingga daerah perladangan komunitas hewan bentos di jeram maupun lubuk adalah berbeda. Dari daerah pemukiman sampai muara, ternyata hanya hewan bentos dari lubuk yang mempunyai komposisi yang relatif sama, sedangkan komposisi hewan bentos dari jeram yang relatif sama adalah antara daerah pemukiman, persawahan dan muara. Komposisi hewan bentos antara jeram dan.lubuk-,dari hulu sampai muara sangat berbeda. Jumlah taksa di jeram dan lubuk cenderung menurun dari hulu ke arah muara, sebaliknya jumlah individu meningkat. Jumlah T taksa hewan bentos di jeram umumnya lebih banyak dari pada di lubuk, tetapi sebaliknya jumlah individu di lubuk lebih tinggi dari pada di jeram. Indeks keanekaragaman (H) hewan bentos menurun dengan nyata (p ;C).05) dari hulu ke arah muara mengikuti penurunan kualitas air. Indeks keanekaragaman hewan bentos di jeram lebih tinggi dari pada di lubuk (p 0.05). Berdasarkan penilaian kualitas air secara terpadu antara faktor fisika, kimia dan biologi (hewan bentos) ternyata S. Cikapundung dari hulu sampai muara berada dalam kisaran belum tercemar sampai tercemar parah. Species indikator dalam tiap tingkat pencemaran dikemukakan pula.