Pada bulan Maret 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi. Untuk mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan
terkait perilaku pengendalian berupa protokol kesehatan. Namun, perilaku tersebut tidak
dipatuhi semua orang. Hal ini dapat disebabkan oleh pengetahuan dan persepsi tiap orang
yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian terkait hubungan dan pengaruh tingkat pengetahuan
dan persepsi terhadap perilaku pengendalian COVID-19 perlu dilakukan. Pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan batas kesalahan 5% menggunakaan
persamaan Lemeshow. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan metode statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan
karakteristik dan distribusi responden. Sementara, statistik inferensial digunakan untuk
menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap perilaku pengendalian
COVID-19 serta melihat perbedaan tingkat pengetahuan dan persepsi berdasarkan masingmasing karakteristik responden. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan bahwa tingkat
pengetahuan memiliki hubungan yang sangat lemah (R = 0,151) dan pengaruh yang
signifikan (sig. = 0,008) dengan perilaku pengendalian COVID-19. Sementara, persepsi
memiliki hubungan yang sangat lemah (R = 0,074) dan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan (sig. = 0,196) dengan perilaku pengendalian COVID-19. Selain hubungan dan
pengaruh, didapatkan pula bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kelompok pekerjaan.