digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Survei Badan Pusat Statistik (2020) membuktikan bahwa 5% dari total penduduk Indonesia menyandang disabilitas. Salah satu bentuk disabilitas berbentuk keterbatasan penglihatan yang disebut low vision. Hak kesamaan kesempatan dan aksesibilitas penyandang disabilitas sebagai warga negara Indonesia diatur dalam UU No. 8 Tahun 2016. Salah satu perwujudan hak tersebut ialah dengan mengembangkan teknologi asistif. Tugas akhir ini berisi perancangan desain interaksi untuk teknologi asistif berupa aplikasi mobile pendeteksi objek real time yang ditujukan untuk menjawab salah satu permasalahan yang dialami low vision, yakni mengidentifikasi barang di sekitar. Perancangan dilakukan dengan pendekatan user-centered design yang memiliki fokus pada kebutuhan pengguna. Hasil akhir dari rancangan berupa high-fidelity prototype yang terdiri atas rancangan alur aplikasi dan antarmuka. Rancangan desain dievaluasi kelayakannya dengan pelaksanaan usability testing kepada penyandang low vision. Desain dirancang dengan usability dan user experience goals berupa effective to use, efficient to use, dan helpful. Ketercapaian goals tersebut dinilai dengan penilaian skor Task Completion Rate, System Usability Scale (SUS), Single Easy Question (SEQ), perbandingan jumlah langkah dengan aplikasi serupa, Intrinsic Motivation Inventory (IMI) subskala value/usefulness, dan pertanyaan tambahan kepada responden. Setelah dilakukan implementasi dan evaluasi rancangan desain sebanyak dua iterasi, terciptalah desain akhir dengan ketercapaian skor Task Completion Rate 100% (dari 100%), skor SUS 86,5 (dari 100), skor SEQ 6,56 (dari 7), jumlah langkah lebih sedikit daripada aplikasi serupa, dan skor IMI 6,69 (dari 7). Berdasarkan skor tersebut, dapat disimpulkan keseluruhan goals telah tercapai.