digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tulisan ini mengkaji desain denah dan tata letak furnitur pada unit hunian Rusunami di Perumnas Rusunami Bandar Kemayoran (RBK) A4 – Jakarta, melihat fenomena rusun (Danchi) di Jepang yang ditinggalkan para penghuninya karena masalah ruang dan interior, yang kemudian berkembang menjadi masalah perkotaan. Fenomena ini juga beresiko terjadi pada Rusunami di Indonesia yang kini kondisi unit huniannya kerap ditemukan kosong tidak berpenghuni atau berpenghuni namun dalam keadaan yang cenderung kumuh. Studi komparasi denah dan tata letak furnitur antar unit hunian rumah susun menjadi bagian dari kajian tulisan ini. Studi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan desain denah dan tata letak furnitur unit hunian Rusunami terhadap fungsi dan kenyamanan penghuni, serta memitigasi Rusunami ditinggalkan para penghuni seperti yang terjadi pada Danchi. Melalui pendataan informasi objek penelitian, penyebaran kuesioner sebagai studi pendahuluan, deep interview sampel penghuni terpilih, dan observasi sampel unit hunian terpilih. Sampel terpilih tersebut mewakilkan keadaan interior non-furnitur saat awal dihuni dengan unit hunian yang dihuni oleh 1 penghuni, 2 penghuni , dan 3-4 penghuni (keluarga muda baru/kecil). Hasil analisis kajian menunjukkan bahwa Rusunami ini belum memiliki jenis ruang dan luas ruang yang ideal untuk keluarga kecil dan/atau keluarga muda baru, hal ini beresiko meciptakan ke-kumuh-an yang berujung kepada ketidaknyamanan dalam menghuni Rusunami. Sehingga, bagi penghuni yang telah berhasil mengalami peningkatan taraf kehidupan ekonomi, pasti akan memilih secepat mungkin meninggalkan unit hunian Rusunami. Penilitian ini menghasilkan rekomendasi desain denah dan tata letak furnitur untuk unit hunian Rusunami. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan studi alternatif organisasi ruang/denah ruang.