digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lalu lintas kota-kota besar di Indonesia saat ini sudah mencapai titik kritisnya, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kemacetan yang terjadi. Berbagai metode untuk mengurai kemacetan telah dilakukan. Masalah-masalah yang menjadai penyebab kemacetan pun selalu diteliti dan dicari sumbernya. Salah satu sumber permasalahan kemacetan adalah tempat parki yang tidak dirancang dengan baik. Di Indonesia sendiri untuk merancang fasilitas parkir sudah ada pedoman yang digunakan sebagai acuan. Namun, survey dari data-data pada pedoman tersebut harus diperbaharui kemudian disesuaikan dengan kondisi yang ada, mengingat transportasi di Indonesia berkembang sangat fleksibel. Sebisa mungkin dilakukan survey yang dapat memproyeksikan kondisi yang akan terjadi ketika fasilitas tersebut dibangun. Fasilitas parkir ini harus dimiliki oleh setiap gedung yang dibangun di Indonesia. Jumlah kebutuhan parkir sangat bergantung pada luasan gedung yang di bangun serta fungsinya, untuk menentukan dan merancang ruang parkir. Setelah ruang parkir ditentukan, supaya tidak terjadi maslah di dalam fasilitas parkir, denah dan sirkulasi parkir dalam gedung juga harus dirancang dengan baik dan sesuai aturan. Jalan akses menuju parkir gedung tersebut harus dirancang dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah yang lain. Dimulai dari struktur perkerasan jalan akses itu sendiri yang didesain dengan mempertimbangkan kondisi tanah dilokasi pemuatan. Sehingga perkerasan dapat mencapai umur rencana. Beban lalu lintas juga sangat mempengaruhi tebal dan jenis bahan perkerasan yang akan dibuat. Selain itu, Mendesain tebal perkerasan juga harus mempertimbangkan daerah dimana perkerasan tersebut akan dibuat. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan material pembuatannya di daerah tersebut, iklimnya, juga kapabilitas kontraktor di daerah tersebut yang akan membuatnya.