: Sungai Citrarum Hulu mengalami pencemaran yang sangat berat akibat kegiatan
manusia seperti kegiatan domestik, pertanian, peternakan, dan kegiatan industri yang
membuang limbahnya ke badan air sehingga menyebabkan kualitas air sungai menurun.
Progam perbaikan yang telah dilakukan Pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki
kualitas air sungai telah dilakukan sejak lama, program tersebut meliputi program-program
berikut ini: Citarum Bergetar (2001), Program Citarum Terpadu (2008), Program Citarum
Bestari (2013) dan Citarum Harum (2018). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
perubahan kualitas air Sungai Citarum Hulu dari tahun ke tahun, sesuai dengan upaya-upaya
perbaikan sungai yang telah dilakukan selama ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder
berupa data monitoring kualitas air sungai Citarum yang diperoleh dari DLH Provinsi Jawa
Barat. Metoda Principle Component Analysis (PCA) digunakan untuk menentukan
parameter fokus utama penelitian serta analisis korelasi yang dilakukan di setiap lokasi
pemantauan dengan dua kondisi musim (musim kemarau dan musim hujan) untuk melihat
hubungan antara parameter kualitas air. Analisis PCA menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua)
faktor (komponen) utama dengan varians total kumulatif sebesar 53,692%, yaitu parameter
BOD dan COD sebagai perwakilan faktor 1 dan parameter Fenol dan Fecal Coliform sebagai
perwakilan faktor 2. Parameter-parameter utama selanjutnya dilakukan analisis perubahan
kualitas air dari tahun ke tahun dengan menggunakan statistik deskriptif (grafik dan boxplot)
dan dihubungkan terhadap program perbaikan sungai Citarum yang berlangsung dari tahun
ke tahun. Indeks Pencemaran 4 parameter utama bisa merepresentasikan Indeks Pencemaran
13 parameter dan dibuktikan dengan analisis Independent Sample T-Test.