digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

FIRGINA SAFITRI.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan manusia dalam jumlah dan kualitas yang layak dan memadai. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin hari semakin meningkat akan sejalan dengan kebutuhan air yang meningkat pula. Pengetahuan tentang angka kebutuhan air minum rumah tangga beserta faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi dasar penyusunan strategi pengelolaan kebutuhan air dengan tujuan menjaga keberlanjutan persediaan air di masa depan. Penelitian ini mengkaji kebutuhan air minum penduduk Kota Surabaya untuk keperluan rumah tangga dan pengaruh karakteristik masyarakat serta pola pemakaian air minumnya terhadap kebutuhan air minum.. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk Google Form secara online dan offlline dengan total jumlah sampel terpilih adalah 440 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik penyebaran sampel yang digunakan adalah simple random sampling kemudian data yang ada akan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan dilakukan analisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan software SPSS 25. Hasil dari analisis deskriptif adalah didapatkan rata-rata konsumsi air minum rumah tangga di Kota Surabaya sebesar 168,85±47,64 liter/orang/hari. Angka ini termasuk ke dalam konsumsi air minum rumah tangga untuk kota metropolitan berdasarkan standar SNI 6728-1-2015. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata pemakaian air minum responden diperoleh angka kebutuhan air minum dengan pemakaian paling banyak digunakan untuk mandi sebesar 28%, 20% untuk kakus, 17% untuk berwudhu, 4% untuk mencuci tangan, 0% untuk minum, dan 32% untuk keperluan bersama. Hasil analisis dengan metode nonparametrik menggunakan uji korelasi Spearman’s rank correlation menunjukkan bahwa kebutuhan air minum penduduk Kota Surabaya secara signifikan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, jumlah anggota keluarga, peralatan yang digunakan kecuali untuk kegiatan berwudhu, dan kualitas air. Pemilihan Kota Surabaya sebagai wilayah studi diharapkan dapat meninjau ulang perencanaan kebutuhan air minum di masa mendatang agar lebih efektif dan efisien serta diharapkan dapat merepresentasikan kota-kota besar lain di Indonesia.