digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ATSYA RALISTA FATAHILLAH.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Pola konsumsi masyarakat yang tinggi akan memberikan kontribusi dalam menimbulkan sampah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis dan karakteristik sampah serta menyebabkan volume sampah yang bertambah. Salah satu sektor yang menjual kebutuhan sehari-hari adalah pasar. Dalam penelitian ini, dipilih satu pasar dengan kategori Kelas I Kota Bandung berdasarkan komoditas utama, kurangnya ketersediaan/keberjalanan fasilitas dan pengelolaan sampah pasar, serta dampak negatif lingkungan yang dirasakan akibat adanya timbulan sampah, berdasarkan penilaian Simple Additive Weighting (SAW) pasar terpilih adalah Pasar Induk Gedebage yang dikelola oleh Perumda Pasar Induk Gedebage dibawah Perumda Pasar Juara Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah timbulan, komposisi, karakteristik sampah organik dan anorganik, serta menentukan rekomendasi pengelolaan sampah pasar dari pasar terpilih. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel sebanyak 67 pedagang di lapangan selama 8 hari berturut-turut mengikuti SNI 19-3964-1994 dan analisis deskriptif terhadap data yang diperoleh kemudian dilakukan evaluasi. Timbulan Pasar Induk Gedebage berdasarkan berat yaitu 0,173 kg/m2 /hari dan berdasarkan volume yaitu 2,010 L/m2 /hari. Komposisi sampah dihasilkan Pasar Induk Gedebage adalah sampah organik 87,894%, sampah anorganik terdiri dari kertas 1,834%, kayu 0,000%, kain/tekstil 0,006%, karet 0,005%, plastik 10,001%, logam 0,001%, dan kaca 0,074%. Karakteristik sampah Pasar Induk Gedebage terbesar untuk kadar air sampah organik 49,84%, kadar volatil sampah kain 91,96%, kadar abu sampah plastik 1,05%, kadar karbon tetap sampah kertas 20,58%, nilai kalor sampah plastik 6866,71 cal/gr, C-organik sampah organik 64,127%, N-total sampah organik 2,475%, dan rasio C/N sampah anorganik 43,865. Rekomendasi pengelolaan sampah Pasar Induk Gedebage meliputi penggunaan kantong belanja tidak sekali pakai, penyediaan wadah komunal di sumber, penyediaan ruang terpisah pada alat pengumpul, penyediaan pemisahan sampah terpilah di kontainer TPS, membangun landasan permanen di TPS, pengolahan sampah organik dengan pengomposan dan sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi dijual ke pihak daur ulang, dan pemrosesan akhir residu ke TPA.