Indonesia masih belum dapat terbebas dari permasalahan pemenuhan kebutuhan daging sapi
nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) produksi daging sapi nasional
10 tahun terakhir dari tahun 2011 – 2021 pertumbungan rata-rata sebesar -0.84 % dan
pertumbungan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 2 %. Hal ini
tentu menjadi permasalahan bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya
adalah dengan impor daging sapi. Dampak dari impor daging sapi bagi peternak local adalah
harga jual sapi yang tertekan.
Untuk meningkatkan pengembangbiakan daging sapi, pemerintah bersama dengan universitas
salah satunya Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan program perbaikan pengelolaan
peternakan sapi yang diberi nama Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). SPR bertujuan terwujudnya
kemandirian dan kedaulatan peternak dengan target utamanya adalah menghasilkan 1000 ekor
sapi dalam 1 (satu) kelompok ternak.
Tugas akhir ini melakukan kajian terhadap SPR Wanaraya yang berada di Kabupaten Barito
Kuala, Kalimantan Selatan. Berdasarkan hasil kajian didapatkan bahwa populasi sapi sejak berdiri
dari tahun 2013 hingga tahun 2021 terus mengalami penurunan dari 1466 menjadi 682 ekor sapi.
Hal ini tidak sesuai dengan target yang ingin diwujudkan oleh program SPR yaitu 1000 ekor sapi.
Metode yang digunakan untuk penyelesaian masalah adalah investment project analysis dengan
kajian kelayakan dan hasilnya adalah payback period kondisi ideal lebih cepat 1 tahun
dibandingkan eksisting (ideal 4 tahun, eksisting: 5 tahun), nilai NPV ideal lebih besar Rp. Rp.
6,735,554,367 dibandingkan dengan kondisi eksisting Rp. 1,181,918,656.dan persentase
IRR kondisi ideal 27% sedangkan eksisting 13%. Berdasarkan hasil sensitivity analysis
didapatkan bahwa harga jual sapi dan jumlah penjualan sapi adalah 2 variabel yang paling
mempengaruhi nilai NPV.
Penelitian ini merekomendasikan SPR Wanaraya mengimplementasikan
pengembangbiakan yang ideal, memperbaiki pencatatan keuangan dengan memisahkan
keuangan pribadi dan bisnis dan mempertimbangkan pembiayaan melalui utang untuk
mendapatkan cost of capital yang kecil.
Perpustakaan Digital ITB