Karena daya saing, bisnis ingin merampingkan semua sistem. PT. XYZ merasa terdorong untuk merampingkan tingkat inventaris mereka. Tujuan awal perusahaan bertujuan untuk memotong tingkat persediaan rata-rata seluruh produk mereka sebesar 20 sampai 25 persen. Analisis tingkat persediaan dalam kaitannya dengan tingkat persediaan rata-rata bulanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi manajemen persediaan perusahaan dan untuk memberikan metode yang paling efektif dan efisien untuk mengurangi tingkat persediaan rata-rata dalam pembelian dan pengendalian produk di PT. XYZ. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kelebihan persediaan dalam hal ini : Target penjualan, Inventory Control, Usage, Human. Dalam penelitian ini, 7 dari 9 metode P memiliki keunggulan untuk jumlah rata-rata tingkat persediaan yang dihasilkan untuk setiap produk. Namun, jika kita melihat total rata-rata persediaan semua produk, metode Q memiliki keunggulan memiliki nilai tingkat persediaan rata-rata keseluruhan yang lebih kecil. Untuk rata-rata keseluruhan tingkat persediaan yang dihasilkan, metode Q menghasilkan Rp96.792.238,9 dan untuk metode P sebesar Rp103.019.834,81. Terdapat selisih sebesar Rp6.227.595,89 antara total rata-rata tingkat persediaan antara metode P dan metode Q. Secara keseluruhan, model kuantitas pesanan tetap yang diusulkan mampu mengurangi 69,95% dari total rata-rata tingkat persediaan dari sistem sebelumnya atau Rp 225.295.475,66. Dari nilai awal Rp 322.087.714.58 menjadi Rp 96.792.238,91. Hal ini membuat model kuantitas pesanan tetap baru yang diusulkan berhasil melebihi target pengurangan 25% dalam tingkat persediaan rata-rata. Jadi model kuantitas pesanan tetap merupakan alat yang tepat dalam menurunkan tingkat persediaan rata-rata perusahaan saat ini.
Perpustakaan Digital ITB