digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

AMANDA RESMANA.pdf?
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Isu mikroplastik di lingkungan kini sedang berkembang dan menjadi perhatian. Keberadaan mikroplastik di lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun utamanya akibat aktivitas antropogenik, seperti penggunaan plastik dan fenomena fragmentasi plastik karena faktor abiotik, biotik dan biologis. Akibat ukurannya yang kecil (kurang dari 5 mm), mikroplastik kini sudah ditemukan di sel hewan akuatik, sel tumbuhan, dan di organ-organ tubuh manusia. Ancaman ini menyebabkan mikroplastik dikategorikan sebagai emerging contaminants of concerns. Mengetahui mikroplastik dapat berada di lingkungan air yang erat dengan penggunaan manusia, studi ini dilakukan pada IPA X Unit II. IPA X berada di kawasan Bandung Utara, mengambil sumber air dari Sungai Cisangkuy dan Sungai Cikapundung. Kedua daerah intake diketahui mengalami perkembangan pesat dan berpotensi menghasilkan banyak limbah plastik. Studi ini juga didukung dengan kecenderungan penduduk di bantaran sungai sekitar area studi menggunakan air kran yang direbus untuk konsumsi air sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kelimpahan mikroplastik di IPA X unit II, serta menentukan karakteristik (warna, bentuk, ukuran) mikroplastik, mengetahui korelasi antara parameter fisik-kimia air dengan kelimpahan mikroplastik, dan menentukan efisiensi penyisihan mikroplastik pada IPA X Unit II. Observasi dilakukan di titik intake, serta di inlet dan outlet dari unit koagulasi-flokulasi, sedimentasi, dan unit filtrasi. Rata-rata kelimpahan mikroplastik dari tiga kali pengambilan sampel pada intake Cisangkuy, intake Cikapundung, intake campur, outlet flokulasi, outlet sedimentasi, dan outlet filtrasi masing-masing sebanyak 32 partikel/L, 36 partikel/L, 38 partikel/L, 46 partikel/L, 32 partikel/L, dan 20 partikel/L, serta ditemukan korelasi signifikan antara TSS dan turbiditas terhadap kelimpahan mikroplastik. Bentuk paling banyak ditemukan ialah fiber, warna paling banyak adalah warna hitam dan ukuran terbanyak di rentang 300 – 1000 ?m. Efisiensi penyisihan untuk koagulasi-flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi masing-masing sebesar 9%, 30% dan 56%, dengan proses filtrasi sebagai proses yang menunjukan hasil penyisihan paling optimal dan signifikan. Pada studi ini hanya ditemukan senyawa pigmen yang umum ditemukan di industri plastik pada analisis FT-IR. Dengan dilakukan studi literatur pembandung, ditmeukan suspek polimer yang ada berjenis polyester, polyethylene terephthalate (PET), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP).