Saat ini, konsep dalam business sustainability telah berkembang dan
membawa konsep Environmental, Social and Governance (ESG). ESG menjadi
standar baru untuk mengukur keberlangsungan bisnis di perusahaan. ESG dianggap
sebagai standar penting bagi setiap perusahaan saat ini untuk menciptakan
keseimbangan antara dunia bisnis dan lingkungan sekitarnya. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat berkomitmen untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan
berkontribusi terhadap pencapaian SDG’s dan menerapkan standar ESG dengan
baik untuk meningkatkan perekonomian daerah, memberikan dampak positif bagi
lingkungan dan daerah. Melalui RPJMD 2018-2023, Pemprov Jabar mendorong
BUMD-nya untuk menjadi sustaimanle. Salah satu BUMD bernama PT Jasa Sarana
yang merupakan induk perusahaan investasi yang bergerak di bidang pengelolaan
infrastruktur akan menerapkan standar ESG. Namun demikian, ada beberapa
tantangan yang dihadapi untuk menerapkan standar ESG, dan perlu percepatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh
PT Jasa Sarana dalam penerapan ESG, mendeskripsikan dan menganalisis
penerapan standar ESG di PT Jasa Sarana dan beberapa perusahaan, serta
merumuskan strategi terbaik untuk menerapkan dan mengintegrasikan standar ESG
ke dalam bisnis menggunakan pendekatan manajemen perubahan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa PT Jasa Sarana tertinggal
dari perusahaan lain seperti PT MRT Jakarta, PT Pertamina, dan PT Jasa Marga
dalam hal penerapan standar ESG. Ada 12 isu utama yang perlu diperbaiki oleh
Jasa Sarana, khususnya dalam aspek lingkungan. 8 dari 12 isu utama, terdapat
praktik-praktik yang dapat diterapkan oleh Jasa Sarana untuk meningkatkan
indikator ESG. Selanjutnya diperlukan manajemen perubahan yang hebat dengan
menggunakan 8 langkah percepatan perubahan oleh Kotter untuk dapat
mempercepat implementasi ESG di PT Jasa Sarana. Selain itu, terdapat tantangan
dan kendala yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh Jasa Sarana yang terkait
dengan pendanaan, pola pikir, benturan kepentingan, laporan keberlanjutan,
regulasi, dan pengetahuan tentang ESG.
Selain itu, penulis merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan
standar ESG dan mempercepatnya, seperti membentuk gugus tugas ESG,
menetapkan prioritas dalam menyelesaikan hambatan, membuat laporan
keberlanjutan, melakukan penilaian ESG, mengembangkan skema pendanaan
untuk ESG, dan melakukan perbaikan pada isu-isu kunci dengan indikator merah.
Perpustakaan Digital ITB