Asam ferulat atau asam 4-hidroksi-3-metoksisinamat merupakan salah satu senyawa fenol yang banyak
ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa ini memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antimikroba,
antiaritmia, anti-inflamasi, anti-trombosis, antikanker, antidiabetes, dan antioksidan. Khasiat asam
ferulat sebagai antioksidan banyak dimanfaatkan dalam industri kosmetika sebagai bahan dalam
pembuatan produk perawatan kulit dengan klaim anti-aging. Penggunaan anti-aging yang kian
meningkat menyebabkan produk anti-aging juga semakin berkembang, termasuk produk anti-aging
berbahan baku asam ferulat. Untuk itu, diperlukan suatu metode yang dapat mengukur kadar asam
ferulat dalam produk sehingga mutu, keamanan, dan khasiat produk dapat terjaga. Penelitian ini
dilakukan untuk mengembangkan metode pengukuran kadar asam ferulat dalam produk serum wajah
menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Penelitian diawali dengan melakukan optimasi
rasio komposisi fase gerak, uji kesesuaian sistem, dan validasi metode meliputi spesifisitas, linearitas,
presisi intraday dan interday, serta akurasi. Berdasarkan hasil optimasi, digunakan fase gerak berupa
campuran asetonitril: 0,1% (v/v) asam fosfat (40:60), dengan metode isokratik, fase diam kolom Fortis
C18, volume injeksi 10 µl, laju alir 1 mL/menit, dan panjang gelombang 319 nm. Parameter linearitas
dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi 0,9992 dan koefisien variansi 2,382%. Batas deteksi dan batas
kuantifikasi asam ferulat diperoleh sebesar 0,009 µg/mL dan 0,027 µg/mL. Pada pengujian presisi
intraday dan interday, diperoleh nilai simpangan baku relatif sebesar 0,163% dan 0,174%, serta 0,153%
dan 0,398%. Nilai perolehan kembali uji akurasi berada pada rentang 102,423 –108,185%. Metode
kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam ferulat dalam sampel masing-masing sebesar
0,143%, 0,172%, dan 1,609%.