digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asam ferulat atau asam 4-hidroksi-3-metoksisinamat merupakan salah satu senyawa fenol yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Senyawa ini memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antimikroba, antiaritmia, anti-inflamasi, anti-trombosis, antikanker, antidiabetes, dan antioksidan. Khasiat asam ferulat sebagai antioksidan banyak dimanfaatkan dalam industri kosmetika sebagai bahan dalam pembuatan produk perawatan kulit dengan klaim anti-aging. Penggunaan anti-aging yang kian meningkat menyebabkan produk anti-aging juga semakin berkembang, termasuk produk anti-aging berbahan baku asam ferulat. Untuk itu, diperlukan suatu metode yang dapat mengukur kadar asam ferulat dalam produk sehingga mutu, keamanan, dan khasiat produk dapat terjaga. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan metode pengukuran kadar asam ferulat dalam produk serum wajah menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Penelitian diawali dengan melakukan optimasi rasio komposisi fase gerak, uji kesesuaian sistem, dan validasi metode meliputi spesifisitas, linearitas, presisi intraday dan interday, serta akurasi. Berdasarkan hasil optimasi, digunakan fase gerak berupa campuran asetonitril: 0,1% (v/v) asam fosfat (40:60), dengan metode isokratik, fase diam kolom Fortis C18, volume injeksi 10 µl, laju alir 1 mL/menit, dan panjang gelombang 319 nm. Parameter linearitas dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi 0,9992 dan koefisien variansi 2,382%. Batas deteksi dan batas kuantifikasi asam ferulat diperoleh sebesar 0,009 µg/mL dan 0,027 µg/mL. Pada pengujian presisi intraday dan interday, diperoleh nilai simpangan baku relatif sebesar 0,163% dan 0,174%, serta 0,153% dan 0,398%. Nilai perolehan kembali uji akurasi berada pada rentang 102,423 –108,185%. Metode kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam ferulat dalam sampel masing-masing sebesar 0,143%, 0,172%, dan 1,609%.