Perpustakaan Digital ITB

Pada penelitian ini diuji pengaruh penggunaan binaural beat dengan besaran frekuensi 2.00 Hz – 2.75 Hz (Gelombang Delta) terhadap kognisi berupa pemilihan menu oleh pengunjung kafetaria. Studi ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi pada Generasi Z sebagai internet native yang sudah mulai mengalihkan atensi visual pada layar gadget. Hal ini dikarenakan penggunaan gadget berlebih dapat mengalihkan atensi terhadap pemilihan makanan dan tren makanan di sosial media mengakibatkan Generasi Z memiliki kecenderungan junk food overconsume. Merespons hal ini, perlu adanya studi terkait penggunaan stimulus non visual yang dapat memengaruhi pengguna ruang dan mendukung fungsi ruang untuk dijadikan pertimbangan dalam mendesain. Salah satu stimulus yang memiliki potensi tinggi dalam mendukung fungsi ruang adalah stimulus audio. Stimulus audio merupakan stimulus yang berasal dari gelombang bunyi yang ditangkap oleh telinga dan memiliki proses transmisi informasi lebih cepat pada otak manusia. Jenis stimulus audio pun beragam dan memiliki efektivitas masing-masing, salah satu jenis beat yang memiliki potensi tinggi dalam dunia psikologi adalah binaural beat. Namun, masih sedikit penerapan binaural beat pada interior ruang. Penelitian ini akan dilakukan sebanyak 4 gelombang pada co-working space Sansco Bandung dengan narasumber 20 mahasiswa ITB angkatan 2019 dengan rentang usia 18-22 tahun dengan studi psikologi melalui pemilihan menu setelah narasumber diberikan perlakuan berupa audio binaural beat yang memiliki pesan subliminal stop eating junk food(Berdasarkan pertimbangan fenomena junk food oversonsume). Narasumber yang mengikuti eksperimen diminta mendengarkan audio binaural beat yang ditentukan dan memilih menu makanan yang telah dirancang. Penelitian eksperimental kualitatif ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder melalui kuesioner, wawancara, observasi dan kajian literatur.