






Praktik-praktik keuangan berkelanjutan semakin meningkat di industri perbankan
global, yang mengarah pada pergeseran ke arah perbankan hijau atau berkelanjutan.
Bank menjadi yang terdepan dalam mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan,
bertransisi menuju ekonomi rendah karbon, mengelola risiko lingkungan, dan
memastikan stabilitas dan ketahanan sektor keuangan jangka panjang. Gen Z,
kelompok konsumen yang sedang berkembang, semakin sadar akan isu-isu
lingkungan dan sosial. Studi ini membangun dan menganalisis kerangka kerja
konseptual untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan
layanan perbankan berkelanjutan di kalangan Gen Z. Mengikuti teori planned
behavior (TPB) yang digabungkan dengan teori stimulus-organisme-respon (SOR),
studi ini menambahkan konstruk yaitu promosi hijau dan identitas diri
keberlanjutan. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data dari 325 pelanggan Gen
Z Indonesia. Model penelitian diuji dengan menggunakan teknik pemodelan
persamaan struktural berbasis PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap,
norma subjektif, identitas diri keberlanjutan dan kontrol perilaku yang dirasakan
memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap niat penggunaan.
Sementara pengaruh promosi hijau adalah positif tetapi tidak signifikan, sikap
adalah mediator yang signifikan antara promosi hijau dan niat penggunaan. Studi
ini berkontribusi pada literatur tentang perilaku konsumen berkelanjutan di
perbankan, dan memberikan wawasan bagi para pembuat kebijakan dan manajer
yang ingin mempromosikan praktik perbankan berkelanjutan dan menarik
pelanggan Gen Z.