digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ichsan Kurniawan
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk juga di Indonesia telah mengubah secara drastis lingkungan bisnis dan juga persaingan. Akibatnya, banyak perusahaan menyelaraskan kembali strategi bisnis mereka untuk memenangkan persaingan dan yang paling penting untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam situasi yang menantang dan tidak pasti saat ini. Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk 275 juta jiwa telah mengambil langkah pembangunan yang luar biasa di abad ke-21, termasuk pencapaian pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengurangan kemiskinan yang signifikan. Indonesia juga memiliki potensi ekonomi yang besar di Asia Tenggara dan telah menjadi anggota G20. Tren demografi Indonesia ikut mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia; kalangan kelas menengah yang tumbuh dan sumber daya alamnya yang melimpah merupakan faktor penting yang memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi. Industri konstruksi memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Terdapat hubungan yang erat antara pertumbuhan industri konstruksi dan perekonomian Indonesia. Industri konstruksi Indonesia mengalami pertumbuhan yang meningkat karena ikut meningkatnya pembangunan infrastruktur. Selain infrastruktur, transisi energi terjadi pada pembangkit listrik melalui energi terbarukan dan penyediaan energi final di sektor energi. Demikian pula, transformasi digital diperkirakan akan menjadi pasar yang “booming” di Indonesia sekarang dan di masa depan. PTAI sebagai perusahaan rekayasa multidisiplin internasional yang menawarkan desain, rekayasa, dan konsultasi kepada kliennya. PTAI memiliki visi untuk menjadi salah satu konsultan teknik tingkat atas di Asia Pasifik. Sebagai perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia dengan persaingan pasar yang terbuka, PTAI telah mengidentifikasi isu-isu bisnis penting sebagai bagian dari strategi bisnisnya seperti branding, pertumbuhan berkelanjutan dan bisnis yang menguntungkan. Pendekatan pemasaran, branding, dan komunikasi yang terencana dan terarah harus diterapkan secara konsisten untuk memperkenalkan keahlian dan kemampuan PTAI di pasaran lokal. Selanjutnya, PTAI akan terus mempertahankan pasar inti dan keahlian, terutama di aset/infrastruktur pertambangan, pusat data, dan listrik & energi terbarukan. Pasar inti yang dimainkan PTAI juga selaras dengan inisiatif Pemerintah, yaitu transformasi digital dan energi hijau dan berkelanjutan. Hal ini juga sesuai dengan Cetak Biru 2023 yang ditetapkan oleh korporasi (AG). Secara bersamaan, PTAI juga harus melihat pasar yang sedang tumbuh dan menjadi prioritas pembangunan oleh Pemerintah, terutama sektor infrastruktur dan juga sektor lingkungan. PTAI juga harus menembus sektor industri karena juga merupakan pasar yang akan tumbuh secara signifikan di Indonesia. Keahlian manajemen proyek yang dipilih juga dapat ditawarkan kepada klien, terutama pada keahlian yang merupakan bagian dari keahlian utama atau baru baru di mana PTAI terlibat dalam satu paket lengkap. Nilai yang dimiliki PTAI dapat juga menjadi nilai tambah bagi klien. Nilai-nilai perusahaan seperti kesehatan & keselamatan dan kesejahteraan, keragaman, kesetaraan, inklusi, inovasi, keunggulan, dan digital adalah nilai-nilai yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat bersaing dengan para pesaingnya yang bermain di bidang yang sama dalam Indonesia. Dengan menerapkan strategi bisnis yang tepat dan menggunakan sumber daya yang tersedia serta nilai-nilai perusahaan yang kuat, PTAI diperkirakan akan mencapai status “Sustainable Competitive Advantage (SCA)” dalam dua tahun ke depan.