digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Limbah Agroindustri seperti bungkil inti sawit (BIS) dan onggok singkong (OS) sering kali menjadi salah satu masalah lingkungan yang cukup serius. Walau demikian limbah tersebut seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya seperti pakan ternak ruminansia dan unggas. Selain itu sisa dari proses pengolahan limbah tersebut dapat digunakan sebagai kompos atau media tanam. Sejak tiga dekade terakhir, Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illucens (Diptera Stratiomyidae) banyak diteliti dan digunakan sebagai serangga pengolah limbah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan hara kompos maggot (kasgot) dari hasil biokonversi bungkil inti sawit (BIS), onggok singkong (OS), dan pakan ayam komersil (PAK) yang digunakan sebagai kontrol oleh larva H. illucens dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dari tanah. Pakan BIS dan OS difermentasi dengan EM4 selama 7 hari. Sebanyak seratus (100) ekor larva BSF berumur 7 hari diberi pakan 2 jenis limbah pada wadah plastik, dan setiap perlakuan dilakukan 6 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasgot dari BIS memiliki kandungan hara tertinggi dengan komposisi 31,28% C; C/N rasio 18; 1,76% N; 0,95% P; 0,9% K; 0,23% Mg; 3165 ppm Fe; dan 46 ppm Zn. Berdasarkan hasil penelitian ini, kasgot BIS memiliki kandungan hara terbaik; serta pemberian kasgot BIS meningkatkan sifat fisik tanah terbaik terhadap parameter bulk density dan porositas tanah, meningkatkan bahan organik tanah sehingga warna tanah menjadi lebih gelap namun tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap tekstur dan konsistensi tanah.