Keamanan energi global dan meningkatnya emisi gas rumah kaca mendorong
kebutuhan akan alternatif berkelanjutan terhadap diesel fosil. PLTU PT XYZ (4 ×
660 MW) menghasilkan sekitar 110 ton limbah hayati laut per tahun, yang saat ini
dikelola melalui pengomposan dengan larva Black Soldier Fly (BSFL). Studi ini
meneliti konversi limbah tersebut menjadi biodiesel melalui: (1) simulasi proses di
Aspen HYSYS v14, (2) optimasi reaktor, dan (3) evaluasi tekno-ekonomi.
Minyak BSFL yang mengandung >80% berat asam lemak bebas dimodelkan dalam
dua jalur reaksi: esterifikasi dengan katalis asam dan transesterifikasi superkritis
non-katalitik. Menggunakan model kinetik pseudo-orde satu, dilakukan variasi
suhu (60–300 °C), tekanan (0,2–26 MPa), rasio metanol:minyak (4:1–60:1), dan
laju umpan (0,1–500 kg/jam), dengan target kemurnian FAME ? 96,5% (ASTM
D6751).
Kondisi optimal tercapai pada 69 °C, 0,6 MPa, rasio 8:1 (katalis asam), dan 260 °C,
19,5 MPa, rasio 10:1 (superkritis). Pada umpan 0,1 kg/jam, keduanya belum layak
secara ekonomi. Untuk mencapai payback 10 tahun, dibutuhkan 100 kg/jam
(katalitik) atau 200 kg/jam (superkritis), dengan harga jual biodiesel 1,20 USD/kg.
Proses katalitik lebih ekonomis dengan CAPEX/OPEX 40% lebih rendah.
Skala budidaya BSFL dapat ditingkatkan—limbah makanan Jawa Tengah 1,7 juta
ton/tahun berpotensi menghasilkan 1.500 kg/jam minyak larva—mendukung
kelayakan komersial dan visi "Melampaui Listrik" PT XYZ serta target energi
bersih nasional.
Perpustakaan Digital ITB