The experiences of Asian economies such as Japan and Korea Point to the fact that infrastructure development is a key driver of economic development (Kim, 2006, cited in Isaac, 2018). Hal ini menyatakan bahwa kunci utama dalam perkembangan ekonomi suatu negara di tunjang dengan seberapa baik infrastruktur negara tersebut berkembang. Secara spesifik dampak pembangunan infrastruktur indonesia sangat dirasakan oleh salah satu perusahaan semen di Indonesia yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang selanjutnya akan disebut sebagai INTP.
Strategi yang dibuat INTP tersebut ternyata belum cukup membawa keuntungan yang besar bagi INTP. Sebagian investor menganggap bahwa INTP tidak layak atau dikatakan overvalue dengan kondisinya saat ini berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 20 analis yang meng-cover saham INTP, terdapat 13 analis yang memberikan rekomendasi hold, 12 rekomendasi sell dan 5 rekomendasi buy. Maka dari itu tujuan dari studi kali ini adalah untuk mencari tahu berapakah nilai yang cocok bagi INTP bagi para investor dengan kondisi ekonomi yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Untuk mengetahui nilai intrinsik INTP, penulis menggunakan metode DCF Valuation, yaitu penilaian arus kas yang didiskontokan. Penulis juga menyiapkan biaya ekuitas, biaya hutang, biaya modal, Proyeksi FCFE, tingkat pertumbuhan, dan nilai terminal untuk penilaian arus kas yang didiskontokan. Hasil dari studi ini menyatakan bahwa nilai intrinsik INTP overvalued dibandingkan dengan market value. Dari hasil studi dapat memberikan rekomendasi kepada para investor dan juga PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Perpustakaan Digital ITB